Warga tak Lagi Bertaruh Nyawa Berkat Jembatan Asa Pertaladies
Raut wajah kebahagiaan terpancar dari warga yang menyaksikan peresmian jembatan.
REPUBLIKA.CO.ID,Tanggal 7 Oktober 2023 menjadi momen tidak terlupakan bagi warga Kampung Cibunar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Warga setempat tidak lagi harus memutar perjalanan sampai 15 kilometer demi bisa mengunjungi kerabat di Kampung Maraya, Desa Sukamarga, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
Kedua desa tersebut sebenarnya berjarak tempuh sekitar 15 menit saja menggunakan sepeda motor. Sayangnya, selama ini, jembatan eksisting dalam kondisi rusak hingga tidak bisa dilalui kendaraan. Dampaknya, warga harus memutar cukup jauh demi bisa sampai ke desa seberang.
Akhirnya, perbaikan jembatan baru benar-benar terwujud pada bulan ini. Hal itu setelah Jembatan Asa Pertaladies diresmikan oleh Direktur Keuangan PT Pertamina Emma Sri Martini pada Ahad siang itu.
Jembatan tersebut terealisasi berkat kepedulian dari para donatur, yaitu Baituzzakah Pertamina (Bazma) dan komunitas Pertaladies Pertamina, dibantu Sasaka Foundation. Adapun Sasaka merupakan lembaga kemanusiaan yang memfokuskan diri pada pembangunan jembatan.
Emma menjelaskan, jembatan yang sudah diperbaiki ini sebagai simbol harapan warga. Menurut dia, Pertamina berupaya hadir untuk membantu kesulitan warga. "Jadi kami haturkan silakan Jembatan Asa ini digunakan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan bisa memberikan kebermanfaatan bagi kita semua," kata Emma dalam pidatonya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Raut wajah kebahagiaan memang terpancar dari warga yang hadir menyaksikan peresmian jembatan. Terasa sekali euforia tidak terbendung di antara mereka. Emma pun bersyukur, perseroan bisa ikut berkontribusi mengatasi masalah mobilitas warga.
"Bapak Ibu kita sudah melihat alhamdulillah dengan dana yang ada, Jembatan Asa sudah terbangun, sesuai namanya asa, penuh dengan asa (harapan)," ucap Emma.
Sejak dibangun pada 1992, jembatan kampung tersebut telah direnovasi berkali-kali. Sempat dilakukan perbaikan pada 2016, namun rusak lagi pada 2019, akibat terjangan banjir bandang.
Sejak saat itu, jembatan tersebut kondisinya tidak layak. Boro-boro bisa dilewati sepeda motor, untuk dilalui pejalan kaki saja, jembatan bisa bergoyang. Beberapa warga, khususnya siswa yang berangkat pada pagi hari, harus mengambil risiko jika melewati jembatan tersebut.
Mereka wajib berjalan sambil berpegangan tali atau merangkak agar tidak terjatuh dari jembatan. Pun kondisi jembatan reyot dan bergoyang jika dilalui. Padahal, di bawah jembatan, aliran deras Sungai Cibunar dan bebatuan besar, yang sudah berkali-kali memakan korban jiwa.
Karena tidak ada dana, warga selama ini, hanya bisa berpasrah saja. Setelah menunggu empat tahun, warga kini bisa menikmati fasilitas penghubung tersebut.
Puluhan warga pun menyambut gembira momen bersejarah itu. Mereka bersuka cita karena kini bisa melewati jembatan yang memiliki struktur panjang 42 meter dari ujung ke ujung yang melintasi Sungai Cibunar tersebut.
"Jembatan ini bukan hanya struktur fisik, tapi juga simbol kebersamaan dan semangat untuk perubahan. Kami sangat berterima kasih kepada Sasaka Indonesia, Bazma Pertamina, dan Pertaladies yang telah membantu mewujudkan jembatan ini," kata warga Kampung Cibunar, Sarmedi.
Ketua Perta Ladies Indria Pratyaksa menjelaskan, jembatan tersebut sebenarnya sudah rusak sejak 2016, dan tidak pernah bisa digunakan secara normal. Pihaknya merasa bangga bisa hadir memberikan bantuan, yang ternyata sudah lama diharapkan masyarakat setempat.
"Pembangunan jembatan ini ternyata sangat memberikan manfaat yang luar biaa, karena dari perjalanan 15 kilometer yang harus ditempuh memutar itu, bisa langsung dipersingkat menjadi 15 menit saja," kata Indria.
Tidak hanya itu, Perta Ladies juga memberikan bantuan pembangunan dua sumur agar warga bisa mendapatkan akses air bersih lebih mudah. Dengan begitu, pihaknya hadir membawa solusi bagi kesulitan warga.
Nining, warga Kampung Cibunar tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah Jembatan Asa diresmikan. Dia mengaku, selama ini sudah sekali untuk menyeberang desa ketika musim hujan, apalagi ketika sungai banjir.
"Jadi adanya jembatan ini kami bersyukur karena lebih mudah. Saya berterima kasih kepada Ibu Bapak Pertamina karena telah memberikan Jembatan Asa ini kepada warga Cibunar," ujar Nining.
Maman, warga Cibunar lainnya juga menyambut penuh syukur, bisa bepergian antarkampung menjadi lebih dekat. Dia pun berjanji untuk menggunakan jembatan itu sebaik mungkin dan menjaganya bersama warga lain agar bisa digunakan dalam waktu lama.
"Ya sekarang alhamdulillah cukup meringankan jarak kami semua antara kedua kampung ini, untuk memperluas hubungan kami dan keluarga (di desa seberang) adanya jembatan ini. Kami senang atas perjuangan Pertamina," kata Maman.