Indonesia, Malaysia, dan Brunei Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan di Gaza
Israel terus menyerang Gaza dan menyebabkan korban jiwa.
REPUBLIKA.CO.ID,SAN FRANCISCO – Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia merilis pernyataan bersama menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza. Pernyataan itu dirilis ketika pemimpin ketiga negara menghadiri KTT APEC di San Francisco, Amerika Serikat (AS).
“Kami menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang segera, tahan lama, dan berkelanjutan yang mengarah pada penghentian permusuhan di Jalur Gaza,” kata Indonesia, Brunei, dan Malaysia dalam pernyataan bersama mereka, dilaporkan laman kantor berita Malaysia, Bernama, Jumat (17/11/2023).
Ketiga negara menyerukan agar barang dan jasa esensial segera disediakan secara memadai dan berkelanjutan bagi seluruh penduduk sipil di Gaza. Terkait konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung lebih dari tujuh dekade, Indonesia, Malaysia, dan Brunei sepakat bahwa masalah tersebut hanya dapat diakhiri melalui solusi dua negara.
“Kami menegaskan kembali bahwa solusi yang adil dan langgeng terhadap konflik Israel-Palestina hanya dapat dicapai melalui cara damai, berdasarkan resolusi PBB yang relevan termasuk Resolusi Majelis Umum PBB A/ES-10/L.25 dan resolusi Dewan Keamanan PBB 2712 serta sesuai dengan hukum internasional, berdasarkan solusi dua negara, berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina,” kata Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Dalam pernyataannya, ketiga negara tersebut menyambut baik 2023 APEC Economic Leaders’ Golden Gate Declaration yang merefleksikan konsensus mengenai semua masalah ekonomi yang menjadi perhatian bersama. Namun karena ketua merilis pernyataan terpisah mengenai agresi di Ukraina, Malaysia, Brunei, dan Malaysia memutuskan melakukan hal serupa sehubungan dengan Gaza.
“Oleh karena itu kami sepakat untuk mengeluarkan pernyataan berikut untuk memberikan refleksi yang lebih baik dan adil mengenai diskusi tentang bencana kemanusiaan di Gaza selama Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC,” kata Malaysia, Indonesia, dan Brunei dalam pernyataan bersamanya.
Agresi Israel ke Gaza sudah berlangsung lebih dari 40 hari, terhitung sejak 7 Oktober 2023. Hingga Jumat kemarin, jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel telah menembus sedikitnya 11.470 jiwa. Di dalamnya termasuk 4.700 anak-anak dan 3.155 perempuan. Sementara korban luka hampir menyentuh 30 ribu orang.
Di luar jumlah korban, masih terdapat 3.600 warga Gaza yang dinyatakan hilang atau diduga tertimbun reruntuhan bangunan. Mereka termasuk 1.750 anak-anak.