Pelaku Pasar Cermati Kondisi Global, IHSG Melemah Tipis
IHSG ditutup melemah 4,98 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.036,09.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (29/11/2023) sore ditutup melemah seiring pelaku pasar masih mencermati kebijakan ekonomi dan moneter di tingkat global. IHSG ditutup melemah 4,98 poin atau 0,07 persen ke posisi 7.036,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,05 poin atau 0,11 persen ke posisi 924,33.
“Bursa Asia bergerak bervariasi reli, sementara investor terus menilai prospek kebijakan ekonomi dan moneter secara global,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve baru-baru ini memberikan sinyal akan menahan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu lebih panjang. Dengan demikian, diperkirakan kawasan Asia Timur yang sedang berkembang akan melemah pada kuartal III 2023 di tengah ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu lebih panjang di AS .
Hal ini terjadi seiring melemahnya permintaan eksternal dan turunnya proyeksi pertumbuhan di China, bersamaan dengan postur The Fed yang masih dalam pengetatan moneter, menyebabkan penurunan pasar saham regional dan mendorong kenaikan premium risiko.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,59 persen, diikuti sektor transportasi dan logistik dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 1,06 persen dan 0,59 persen.
Sedangkan, empat sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 0,93 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun sebesar 0,86 persen dan 0,10 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PYFA, IRSX, HOKI, FWCT dan CUAN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni PURI, STRK, GPSO, SEMA dan AHAP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.154.827 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,58 miliar lembar saham senilai Rp10,13 triliun. Sebanyak 235 saham naik, 300 saham menurun, dan 226 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 107,59 poin atau 0,32 persen ke 33.300,80, indeks Hang Seng melemah 360,70 poin atau 2,08 persen ke 16.993,43, indeks Shanghai menguat 16,86 poin atau 0,55 persen ke 3.021,69 indeks Strait Times menguat 18,76 poin atau 0,61 persen ke 3.084,70.