Lafazh Pertama Bacaan Al-Barzanji
Maulid Barzanji ditulis oleh Syekh Jafar bin Hasan bin Abdul Karim Al-Barzanji Asy-Syafii.
Lafazh Pertama Bacaan Al-Barzanji
Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk banyak bershalawat atas Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW). Hal ini telah ditegaskan di dalam Al-Quran, bahwa Allah dan malaikatnya senantiasa bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW.
Maulid Barzanji ditulis oleh Syekh Ja'far bin Hasan bin Abdul Karim Al-Barzanji Asy-Syafi'i. Berikut ini adalah lafazh pertama dari bacaan Maulid Al-Barzanji.
Bismillahirrahmanirrahim
الْجَنَّةُ وَنَعِيْمُهَا سَعْدٌ لِمَنْ يُصَلِّي وَيُسَلِّمُ وَيُبَارِكُ عَلَيْهِ
Al-Jannatu wa na'iimuhaa sa'dun liman yushallii wa yusallimu wa yubaariku 'alaih.
"Surga dan segala kenikmatannya adalah kebahagiaan bagi orang yang bershalawat dan yang memohon keselamatan serta keberkahan atasnya (Rasulullah)."
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
أَبْتَدِئُ الإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّةِ
Abtadi-ul imlaa-a bismidz dzaatil 'aliyyah.
"Saya (penulis, Syekh Ja'far bin Hasan al-Barzanji) mulai menulis tulisan ini dengan nama Dzat Yang Maha Tinggi."
مُسْتَدِرًا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلَى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاهُ
Mustadirran faidlal barakaati 'alaa maa anaalahu wa aulaah.
"Tujuannya semata-mata memohon limpahan keberkahan atas apa yang telah saya peroleh."
وَأُثَنِّيْ بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّةٌ
Wa utsannii bihamdin mawaariduhu saa-ighatun haniyyah.
"Saya memuji dengan pujian yang tiada henti-hentinya."
مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيْلِ مَطَايَاهُ
Mumtathiyan minasy syukril jamiili mathaayaah.
"Dengan mengendarai kendaraan syukur yang indah."
وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّةِ
Wa ushallii wa usallimu 'alan-nuuril maushuufi bit- taqaddumi wal-awwaliyyah.
"Saya bershalawat dan memohon salam kesejahteraan atas cahaya yang disifati dengan kedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atas seluruh makhluk)."
الْمُنْتَقِل فِي الْغُرَرِ الْكَرِيمَةِ وَالْجِبَاهِ
Al-muntaqili fil-ghuraril kariimati wal-jibaah.
"Yang berpindah-pindah pada wajah dan dahi orang-orang yang mulia."
وَأَسْتَمْنِحُ اللَّهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّبَوِيَّةَ
Wa astamnihullaaha ta'aalaa ridlwaanan yakhushshul 'itratath thaahiratan nabawiyyah.
"Saya memohon kepada Allah karunia keridhaan yang khusus bagi keluarga beliau yang suci."
وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالْأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالَاهُ
Wa ya'ummush shahaabata wal atbaa'a wa man waalaah.
"Dan umumnya bagi para sahabat, para pengikut, dan orang-orang yang mencintainya."
وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوكِ السُّبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّةِ
Wa astajdiihi hidaayatan lisuluukis subulil waadlihatil jaliyyah.
"Dan saya juga memohon kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang."
وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِي خِطَطِ الْخَطَاءِ وَخُطَاهُ
Wa hifzhan minal ghawaayati fii khithathil khatha-i wa khuthaah.
"Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan."
وَأَنْشُرُ مِنْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيَّةً
Wa ansyuru min qishshatil maulidin nabawiyyi buruudan hisaanan 'abqariyyah.
"Saya bentangkan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi SAW."
نَاظِمًا مِنَ النَّسَبِ الشَّرِيفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِعُ بِحْلاهُ
Naazhiman minan nasabisy syariifi 'iqdan tuhallal masaami'u bihulaah.
"Dengan merangkai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai kalung yang membuat telinga terhias dengannya."
وَأَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى وَقُوَّتِهِ الْقَوِيَّةِ
Wa asta'iinu bihaulillaahi ta'aalaa wa quwwatihil qawiyyah.
"Dan saya memohon daya dan kekuatan Allah Ta'ala dan kekuatan-Nya yang kuat."
فَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Fa innahu laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
"Karena sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Demikianlah bacaan lafazh pertama dari Maulid Al-Barzanji.
(Syahruddin El Fikri/Rumah Berkah)