Kehadiran Pesantren di Tiap Desa di Pasuruan Perkuat Tingkat Pendidikan Lebih Berakhlak
Ciri khas Pasuruan menjadikan pendidikan dilandaskan oleh nilai-nilai Keagamaan.
REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Anggota Komisi X DPR RI, Haerul Amri, mengatakan bahwa Kota Pasuruan terkenal dengan julukan Kota santri. Hal itu ditunjukkan bahwa di tiap desa terdapat pesantren. Sehingga, menurut dia, hal ini menjadi yang sangat baik guna menunjang tingkat pendidikan yang lebih religius dan berakhlak melalui metode pendidikan berbasis agama yang dikedepankan.
"Dengan hadirnya pesantren pada zaman sekarang yang sangat dibutuhkan, saya kira para siswa dan siswi bukan hanya untuk mendapatkan persoalan kecerdasan akan tetapi juga membangun karakter akhlakul karimah, tata krama, sopan santun yang baik. Apalagi ke depan tantangan kehidupan kita kan semakin kompleks, semakin besar khususnya persoalan sosial,” demikian diungkapnya seusai melakukan Kunjungan Kerja Reses ke Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Rabu (6/7/2023).
Lanjut politikus Fraksi Partai Nasdem itu menjelaskan, ciri khas wilayah Kota Pasuruan menjadikan dunia pendidikan betul-betul dilandaskan oleh nilai-nilai keagamaan yang sangat matang. Karena itu, dengan bekal pendidikan agama bagi siswa dan siswi tersebut, ia harap mampu menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan berakhlak mulia.
“Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan,” ujar Haerul dikutip dari laman resmi DPR.
Di sisi lain, Kota Pasuruan tengah mengedepankan wisata religi yang langsung diinisiasi oleh Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul, di Kota Madinah. Di sana terdapat Makam Mbah Hamid yang sudah banyak masyarakat berkunjung untuk berziarah, terutama di hari-hari tertentu, tapi dari segi fasilitas belum memadai. Untuk itu, Pemerintah Kota Pasuruan membuat terobosan dengan adanya pembangunan revitalisasi di sekitar alun-alun menjadi seperti di Kota Madinah.
“Jika di (Saudi) sana ada Makam Rasulullah dan Masjid Nabawi suasana depan yang luas dengan sejumlah payung teduh dihadirkan, untuk itu Pasuruan mencontoh dan mengembangkan pembangunan 12 payung teduh yang hari ini sudah berdiri di seputaran Masjid Masjid Al Anwar,” kata Gus Ipul.
Karena itu, menurut Haerul adanya wisata religini akan menjadi episentrum wisata yang sangat bagus sekali yang akan dilakukan pemerinta Kota Pasuruan. “Untuk menarik minat masyarakat seluruh nusantara tidak hanya setempat dapat berkunjung ke wisata religi,” ujar Politikus Dapil Jawa Timur II.
Dengan hadirnya wisata religi maka akan ada pertumbuhan ekonomi yang baik. Termasuk juga ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dengan berwisata religi yang pastinya akan meningkatkan nilai keimanan, dengan banyak orang berwisata menambah persaudaraan dari lintas daerah. kemudian pastinya karena orang semakin banyak yang datang, ada peningkatan penghasilan yang ada di daerah.