KNKT: Moda Penerbangan Sumbang Angka Terbesar Kecelakaan Selama 2023

Kecelakaan pesawat umumnya di daerah pegunungan, khususnya di daerah Papua.

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Petugas berupaya memadamkan api saat pesawat Tambora Air mengalami kecelakaan pada latihan Penanggulangan Keadaan Darurat di Bandara Lombok, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (14/9/2023).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut berdasarkan hasil investigasi, selama 2023 tercatat moda penerbangan menyumbang angka terbanyak kecelakaan di Indonesia.

Baca Juga


"Pertama, dari moda penerbangan memang untuk kecelakaan jumlahnya juga sudah secara statistik menurun. Namun, kalau dibanding tahun sebelumnya memang ada kenaikan sedikit tetapi di sini terjadi kecelakaan umumnya di daerah pegunungan, khususnya di daerah Papua," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat media rilis "Capaian Kinerja KNKT Tahun 2023" di Gedung KNKT, Jakarta, Kamis (14/12/2023).

KNKT mencatat sebanyak tujuh kasus kecelakaan dan 13 kejadian serius dengan jumlah investigasi kategori runway excursion yang mendominasi.

Selanjutnya, diikuti moda lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) sebanyak 10 kecelakaan, moda pelayaran enam kecelakaan, dan moda perkeretaapian empat kecelakaan.

KNKT mengungkapkan kecelakaan pesawat udara Cessna C208B yang menabrak gunung di Papua dan Boeing 737 yang mengalami kejadian tail strike sebanyak empat kali menjadi kejadian paling menonjol sepanjang 2023. "Terkait kejadian ini, KNKT telah berkoordinasi dengan operator pesawat udara untuk melakukan tindakan perbaikan," kata Soerjanto.

KNKT juga menyebut moda penerbangan telah menyelesaikan 13 laporan awal, lima laporan akhir dan memberikan 11 rekomendasi yang ditujukan kepada Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia (dua rekomendasi), Operator Pesawat Udara (empat rekomendasi), Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (dua rekomendasi), dan Operator Bandar Udara (tiga rekomendasi).

Pada moda LLAJ, lanjut Soerjanto, terjadi penurunan angka kecelakaan yang semula berjumlah 18 kasus di 2021 dan 15 kasus di 2022. Terdapat tiga kasus kecelakaan paling menonjol pada 2023, yakni kecelakaan tunggal jatuh ke jurang mobil bus pariwisata di Kawasan Wisata Guci, kecelakaan di Exit Tol Bawen Jawa Tengah, dan kecelakaan beruntun truk tronton dengan kendaraan lainnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jawa Barat.

"Adapun, total laporan akhir yang telah diselesaikan oleh moda LLAJ sebanyak tujuh," ungkap Soerjanto.

Berikutnya, ia mengatakan berdasarkan data investigasi dari 2013-2023, pada moda pelayaran, terjadinya kecelakaan didominasi berupa kebakaran kapal bersumber dari eksternal kapal, yaitu muatan truk (53 persen) dan kendaraan (47 persen). Sepanjang 2023, moda pelayaran telah menyelesaikan 11 laporan akhir dengan 44 rekomendasi, yang 82 persen di antaranya masih berstatus open.

"Kecelakaan paling menonjol di tahun ini, yaitu ledakan dan kebakaran kapal tangki minyak Kristin, kebakaran kapal ro-ro penumpang, dan kebakaran 62 kapal ikan di kolam Pelabuhan Tegalsari," kata dia.

Terakhir, Soerjanto menyampaikan moda perkeretaapian telah menyelesaikan tiga laporan awal, satu laporan akhir, dan satu draf laporan akhir (menunggu safety action stakeholdes).bSelama 2023, rekomendasi keselamatan yang telah ditindaklanjuti oleh pihak penerima rekomendasi sebanyak 87 persen dengan status close sehingga rekomendasi keselamatan yang belum ditindaklanjuti sebesar 13 persen dengan status open.

"Kasus kecelakaan KA 17 (Argo Semeru) di KM 520+4 petak jalan Stasiun Sentolo-Wates, Daop 6 Yogyakarta menjadi kejadian yang paling menonjol di tahun ini," ujar Soerjanto.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler