Survei Asal Australia: Ganjar 38 Persen, Prabowo 30 Persen, Anies 25 Persen
Survei asal Australia yang unggulkan Ganjar dirilis oleh Roy Morgan Poll.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga riset asal Australia yang sudah berdiri 80 tahun, Roy Morgan Poll merilis hasil risetnya terkait elektabilitas Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo sejak Desember 2022 hingga September 2023. Survei tersebut diunggah di laman resminya pada 12 Desember 2023.
"Ganjar mencalonkan diri bersama Menko Polhukam Mahfud MD, Anies mencalonkan diri bersama Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, dan yang paling menarik, Prabowo mencalonkan diri bersama Gibran Rakabuming, Wali Kota Surakarta dan putra Presiden Jokowi saat ini," ujar Chief Executive Officer Roy Morgan Poll, Michele Levine lewat keterangannya.
Pada medio Desember 2022, Ganjar yang teratas dengan elektabilitas sebesar 27 persen. Prabowo dan Anies memiliki angka yang sama dengan 17 persen, sedangkan 39 persennya menyatakan "yang lain (others)".
Selanjutnya pada Maret 2023, mantan gubernur Jawa Tengah itu masih yang teratas dengan angka 28 persen. Di bawahnya adalah Prabowo (17 persen) dan Anies (15 persen). Namun yang menyatakan "yang lainnya" adalah 40 persen.
Lalu pada Juni 2023 terdapat sejumlah perubahan angka dan posisi. Ganjar (29 persen), Anies (19 persen), dan Prabowo (17 persen). Kendati demikian, angka yang menyatakan "yang lainnya" menurun, menjadi 35 persen.
Terakhir pada September 2023, calon presiden (capres) nomor urut 3 itu tetap yang teratas dengan 38 persen. Prabowo (30 persen) dan Anies (25 persen). Pada bulan ini, hanya 7 persen yang menyatakan "yang lainnya".
"Hasil jajak pendapat yang dilakukan Roy Morgan menunjukkan bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo saat ini akan dilanjutkan dan partainya, PDIP, akan menjadi pemenang besar pada pemilu tahun depan," ujar Michele Levine.
Roy Morgan Poll melakukan survei pada April hingga Juni 2023 dengan jumlah responden sebanyak 2.635 orang. Sedangkan pada Juli sampai September 2023 dengan 2.630 orang. Responden merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang sudah berusia 17 tahun ke atas.
Wawancara tatap muka dilakukan di 17 provinsi dan memastikan sampel yang dipilih telah mewakili secara geografis dan demografis. Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah "Saya akan menunjukkan kepada Anda daftar calon presiden dan wakil presiden. Manakah yang paling mungkin Anda pilih sebagai presiden dan wakil presiden pada pemilu mendatang?".