12 Januari 18 Tahun Lalu, Ratusan Jamaah Haji Wafat dalam Tragedi Mina

Ratusan jamaah haji berdesak-desakan hingga meninggal dunia

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ilustrasi terowongan Mina. Ratusan jamaah haji berdesak-desakan hingga meninggal dunia
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada 18 tahun lalu, tepatnya pada 12 Januari 2006, terjadi tragedi Mina telah menghentakkan perhatian dunia. Karena, dalam tragedi memilukan ini terdapat ratusan jamaah haji yang wafat.  

Baca Juga


Untuk menuju lokasi lempar jumrah, saat itu para jamaah dari berbagai dunia harus melalui jembatan jamarat Mina. Jembatan Jamarat merupakan tempat jemaah melempar kerikil jumrah ke arah tiga pilar besar dalam ritual yang melambangkan tengah merajam setan. 

Karena penuh sesak, jamaah pun tidak sabar untuk menyelesaikan ritual di jamarat secepatnya, dan dengan satu kesalahan kecil terjadilah bencana tersebut. "Kemungkinan besar penyebab insiden desak-desakan ini adalah ketidaksabaran jamaah," kata seorang jurnalis TV asal India, Jawed Ansari sebagaimana dikutip dari Arabnews, Jumat (12/1/2024).  

Insiden Jamarat Mina ini merupakan sebuah peristiwa di mana terjadi saling dorong antar jemaah haji pada saat melempar jumrah dalam rangkaian ibadah haji.

 Kejadian pada 12 Januari 2006 tersebut terjadi dua kali yakni pada pukul 12:30 waktu Arab Saudi (16:30 WIB) dan pukul 15:30 waktu Arab Saudi (19:30 WIB). 

Menurut data Kementerian Agama RI, sebanyak 362 orang tewas dalam insiden itu, dua orang di antaranya adalah warga negara Indonesia. Selain itu sekitar 1000 jamaah haji lainnya luka-luka. Tragedi Mina saat itu benar-benar telah mengguncangkan seluruh jamaah haji dunia. 

Setelah 2006, pada umumnya haji bebas dari insiden serupa karena pemerintah Arab Saudi langsung mengambil langkah-langkah keamanan yang efektif. Sejak insiden jamarat tersebut, pemerintah Arab Saudi membangun tempat pelemparan jamarat berlantai empat. 

Pemerintah Arab Saudi kini telah membangun Jembatan Jamarat baru yang panjangnya sekitar 950 meter dengan lebar 80 meter. 

Strukturnya terdiri atas lima tingkat dan masing-masing tingkat setinggi 13 meter. Untuk memudahkan pergerakan para jamaah, jembatan tersebut juga dilengkapi 12 pintu masuk dan 12 pintu keluar. 

Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa pemerintah Arab Saudi telah menghabiskan miliaran riyal untuk pengembangan dan keamanan di lokasi itu. 

Tujuan utama dari proyek-proyek pembangunan ini adalah untuk membuat ibadah haji lebih aman dan mudah bagi jamaah haji yang berkumpul di Makkah dari seluruh dunia. 

Upaya besar-besaran yang dilakukan oleh otoritas Arab Saudi patut dihargai. Namun, penting juga bagi pemerintah negara-negara Muslim lainnya untuk mengedukasi jamaahnya dengan baik sebelum mengirim mereka untuk menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. 

Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki

Jamaah haji harus mematuhi peraturan dan ketentuan di tempat suci untuk menghindari kecelakaan seperti tragedi Mina 2006 tersebut. 

Setelah perluasan jembatan tersebut tidak ada lagi insiden besar, sampai tanggal 24 September 2015. Peristiwa tragedi Mina terbaru pada 2015 lalu itu terjadi di jalan 204 jalur rombongan yang akan melakukan lempar jumrah di Mina.  

Saat jamaah berjalan berduyun, tiba-tiba serombongan jamah di depan berhenti tiba-tiba. Sementara, desakan jamaah dari belakang terus mendorong. Akibatnya terjadi injak menginjak jamaah dari belakang ke rombongan jamaah di depannya. 

Tragedi berdarah di Mina pada 2015 itu setidaknya menyebabkan 2.177 jamaah meninggal dunia, walaupun beberapa kalangan memperkirakan jumlah korban yang wafat bertambah karena besarnya jamaah yang menjadi korban.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler