Selain Membaca Surat Al Mulk, Allah Mensyariatkan Kita Mencari Rezeki dengan Usaha

Ayat pertama menegaskan bahwa Allah SWT adalah penguasa tunggal alam semesta.

Republika.co.id
Ilustrasi.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Al Mulk termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan nama surat ini diambil dari kata Al-Mulk yang terdapat pada ayat pertama, artinya kerajaan atau kekuasaan. Nama lainnya adalah Tabarak, Al-Mani’ah, Al-Munjiyah, dan Al-Wagiyah.

Surat yang berisi 30 ayat ini, ternyata memiliki kandungan makna yang luar biasa. Seluruhnya menceritakan tentang kekuasaan Allah dan kesempurnaan ciptaan-Nya.

Misalkan hidup dan mati sebagai ujian bagi manusia, penciptaan langit yang berlapis-lapis, semua ciptaan Allah Swt yang memiliki keseimbangan, perintah Allah Swt agar manusia memperhatikan isi alam semesta, azab yang mengancam orang-orang yang mengingkari Allah Swt, serta janji Allah kepada hamba yang beriman, dan peringatan Allah kepada manusia yang lupa bersyukur atas limpahan nikmat-Nya.

Saat kita membaca surat al-Mulk, kita akan menemukan ayat pertama yang berbunyi:

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Maha Suci Allah yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. al-Mulk ayat 1).

Ayat pertama tersebut menegaskan bahwa Allah Swt adalah penguasa tunggal alam semesta. Dalam hal ini, kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk merenungkan segala ciptaan-Nya yang luasnya tak terkira. Dengan begitu, Allah Swt. akan melimpahkan keberkahan dalam hidup kita.

Baca Juga


Oleh karena itu, luangkanlah waktu sejenak...

Oleh karena itu, luangkanlah waktu sejenak untuk membaca surat al-Mulk di pagi hari, khususnya setelah melaksanakan sholat dhuha atau di malam hari, niscaya janji Allah untuk membuka pintu rezeki akan terkabul.

Seperti yang tertuang dalam surat al-Mulk ayat 15, Allah Swt mensyariatkan kita untuk mencari rezeki di bumi ini, misalkan dengan cara berdagang, bertani, dan lain sebagainya.

Hal itu menunjukkan tawakal bukan berarti meninggalkan kerja dan usaha. Tawakal dan usaha harus berjalan beriringan.

Dengan demikian, fadhilah dari surat al-Mulk yang akan kita dapatkan ialah sikap tawakal yang kuat sehingga dapat menopang usaha-usaha yang dilakukan. Begitu pula sebaliknya, kemudahan usaha yang kita jalani merupakan hasil sikap tawakal kepada Allah Swt.

Dalam menghadapi kondisi apapun, kita harus bertawakal kepada Allah Swt, bukan yang lain. Terlebih, ketika kita dihadapkan pada situasi ekonomi yang sulit.

 مَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ

Wa man yatawakkal ‘allahi fahuwa hasbuh

“Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan padanya.”  (QS Ath-Talaq ayat 8).

Menurut KH Abdullah Gymnastiar, atau yang akrab disapa Aa Gym, jadi bukan perkara kerja keras, itu tidak cukup. Tapi yang membuat kita dicukupi adalah hati yang tawakal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler