Yang Dimakan Nabi Saat Sahur

Memilih menu makanan yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka sangat penting.

Pexels
Asupan gizi selama puasa bisa dipenuhi saat sahur dan berbuka (Foto: ilustrasi buka puasa Ramadhan)
Rep: Mabruroh Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Bulan Ramadhan merupakan bulan diwajibkannya berpuasa bagi umat Islam, sejak matahari terbit hingga Matahari tenggelam. Agar kuat ketika berpuasa, maka penting untuk juga memperhatikan asupan di waktu sahur dan berbuka.

Baca Juga


Memilih menu makanan yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka sangat penting, karena akan berdampak pada tubuh kita. tubuh kita menjadi CepatKeuangan17 lesu, males berserk, atau justru mengalami masalah pencernaan. Karenanya penting untuk memperhatikan menu sahur sebelum melakukan puasa pada esok harinya.  

Berbicara tentang menu sahur ini, Rasulullah saw juga memberikan contoh kepada umatnya makanan terbaik apa yang dikonsumsinya saat sahur. 

Dikutip dari buku “Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya” oleh Abu Maryam Kautsar Amru, Rasulullah saw merupakan sosok yang sederhana namun tetap memperhatikan apa-apa yang dimakannya adalah yang membawa kebaikan. 

 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: “Sebaik-baik makanan sahur seorang mukmin adalah tamr (kurma),”  (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ash-Shahihah dan Shahihul Jami'ish Shaghir)

 At-Tamr adalah kurma yang sudah matang, inilah makanan yang diutamakan untuk dimakan ketika sahur. Berbeda dengan jika kita berbuka (ifthor), maka yang diutamakan pertama kali adalah Ar-Ruthob atau kurma muda terlebih dahulu, baru jika tidak ada maka diutamakan At-Tamr setelahnya, dan jika juga tidak ada baru air. 

 Dari Anas bib Malik ra beliau berkata: 

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum melaksanakan shalat (Maghrib), maka jika tidak ada ruthab (beliau berbuka) dengan tamr, jika tidak ada (tamr) maka beliau berbuka dengan meneguk air." (HR Abu Dawud)

 Keutamaan makan At-Tamr (kurma matang) untuk sahur itu bukan berarti kita tidak boleh untuk makan selain itu ketika makan sahur. Hal itu boleh dan tidak mengapa. Namun jika kita bisa untuk menyiapkan At-Tam (kurma matang) untuk Sahur, maka usahakan sebisanya makan At-Tam (kurma matang) sebagai makanan pendamping makan sahur, di samping makanan lainnya.

 Hal ini  kita lakukan untuk mengikuti sunnah Rasulullah Shalalloohu 'alaihi wa sallam, dan untuk mendapatkan pahala.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler