Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 500 Meter

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Semeru.

(ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru erupsi pada Ahad pukul 21.07 WIB terpantau dari CCTV di Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur erupsi lagi dengan letusan setinggi 500 meter di atas puncak pada Selasa pukul 06.25 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang, Mukdas Sofian dalam laporan tertulisnya menyampaikan bahwa telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa pukul 06.25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak (4.176 m di atas permukaan laut).

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik," ujarnya, Selasa (19/32024).

Jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat oleh petugas sebanyak 120 kali sejak 1 Januari hingga 19 Maret 2024 pukul 10:30 WIB berdasarkan data yang tercatat dalam laman Magma Indonesia milik Kementerian ESDM.

Aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu pada periode Selasa pukul 00:00-06:00 WIB tercatat pengamatan kegempaan sebanyak 23 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 63-126 detik.

Kemudian lima kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 32-62 detik, serta tiga kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-22 mm, S-P 16-70 detik dan lama gempa 57-113 detik.

Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga PVMBG memberikan rekomendasi bahwa masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler