Buntut Serangan Iran, Biden Gerak Cepat Koordinasikan Respons Diplomatik

Biden menyebut serangan Iran sebagai langkah yang kurang ajar.

AP
Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden Joe Biden, kiri, pada 8 Maret 2024, di Wallingford, Pa., dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023.
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Iran meluncurkan drone ledak dan rudal ke Israel dalam serangan langsung pertama ke wilayah Israel. Serangan ini sangat sesuai dengan perkiraan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang sempat memperkirakan serangan akan segera digelar.

Baca Juga


Bunyi sirine dan suara tumbukan dan ledakan keras terdengar di seluruh Israel. Media setempat melaporkan serangan itu berasal penghalauan sistem pertahanan udara. Pada Ahad (14/4/2024) Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengatakan ia akan menggelar pertemuan Group of Seven untuk mengkoordinasikan respon diplomatik pada apa yang ia sebut serangan kurang ajar Iran.

Serangan ini dilakukan saat serangan Israel ke Gaza memasuki bulan ke tujuh dan menambah resiko konflik semakin meluas. Media AS Axios mengutip pejabat Gedung Putih yang mengatakan Biden juga memberitahu Netanyahu, AS akan menolak serangan balasan Israel terhadap Iran.

Berdasarkan jadwal yang dirilis Sabtu malam Dewan Keamanan PBB akan menggelar rapat pukul 16.00 atau 20.00 waktu Greenwich, setelah Israel meminta Dewan Keamanan mengecam serangan Iran dan menetapkan Garda Revolusi segara organisasi teroris.

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, Iran meluncurkan rudal darat-ke-darat ke Israel. Sebagian besar dihalau di luar wilayah Israel termasuk 10 rudal jelajah.

Ia mengatakan Iran menembakan lebih dari 200 drone dan rudal yang sedikit merusak fasilitas militer Israel. Militer Israel kemudian mengatakan tidak menyarankan warga untuk bersiap ke tempat perlindungan.

Revisi peringatan sebelumnya yang memberi sinyal berakhirnya ancaman rudal Iran. Stasiun televisi 12 Israel mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan akan ada "respons signifikan" atas serangan ini.

Iran sudah berjanji membalas serangan ke kantor konsulatnya di Suriah yang menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi termasuk dua perwira senior pada 1 Apri lalu. Teheran mengatakan akan serangan itu hukuman bagi "kejahatan Israel." Israel tidak mengkonfirmasi atau membantah bertanggung jawab atas serangan ke kantor konsulat. "Jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah," kata misi Iran untuk PBB, memperingatkan AS untuk "menjauh".

Namun, misi tersebut juga mengatakan bahwa Iran sekarang "menganggap masalah ini telah selesai". Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, AS tidak mencari konflik dengan Iran, namun tidak akan ragu untuk bertindak melindungi pasukan AS dan mendukung pertahanan Israel.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan Iran. Ia mengatakan ia "sangat khawatir akan bahaya yang sangat nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan."

Di aplikasi kirim-pesan Telegram, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan selain surat dari Israel, Dewan Keamanan juga menerima surat dari Iran yang menyatakan serangannya sesuai kerangka Piagam PBB yang mengatur hak untuk membela diri.

"Yang terakhir ini memperingatkan bahwa jika Israel merespons, Iran akan merespons dengan cara yang lebih kuat dan tegas," kata Polyanskiy. Pada Jumat (12/4/2024 lalu) Biden sudah memperingatkan Iran untuk tidak melakukan serangan, mempersingkat kunjungan akhir pekan ke negara bagian asalnya, Delaware, dan kembali ke Washington untuk bertemu dengan para penasihat keamanan nasionalnya,

Termasuk menteri pertahanan dan luar negerinya, di Ruang Situasi Gedung Putih. Dia berjanji untuk berdiri bersama Israel. "Komitmen kami terhadap keamanan Israel pada ancaman dari Iran dan proksi-proksi mereka sangat kuat," kata Biden di media sosial X setelah pertemuan tersebut. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler