Kasus Flu Singapura, Dinkes Surabaya: Sebagian Besar Bisa Sembuh Sendiri

Dinkes tetap menyarankan warga yang bergejala flu singapura mendapat perawatan.

Dok Pemkot Surabaya
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina.
Rep: Dadang Kurnia Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Puluhan kasus flu singapura dilaporkan di Kota Surabaya, Jawa Timur, sejak awal 2024. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengimbau masyarakat tidak panik dengan temuan kasus flu singapura itu, tetapi tetap waspada akan potensi penularannya.

Baca Juga


Nanik mengatakan, flu Singapura merupakan penyakit yang disebabkan infeksi strain Coxsackievirus. “Pada dasarnya penyakit flu Singapura merupakan penyakit infeksi virus yang dapat sembuh sendiri (self limited disease) tanpa pemberian terapi antivirus,” kata dia, Jumat (19/4/2024).

Menurut Nanik, ketika ada warga terjangkit flu singapura, tata laksana awal yang dilakukan, yaitu memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jika mengalami demam, bisa diberikan obat antidemam. Begitu juga ketika mengalami nyeri pada tubuh, bisa diberikan antinyeri.

Nanik mengatakan, berdasarkan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik pasien sejak awal 2024, hingga pertengahan April ini di Kota Surabaya tercatat 61 kasus flu singapura. Menurut dia, warga yang terjangkit penyakit tersebut dilakukan perawatan jalan karena kondisi secara umumnya baik. “Sebab, sebagian besar kasus flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu tujuh hingga sepuluh hari tanpa pengobatan khusus,” kata dia.

Meski demikian, Nanik menyarankan warga yang bergejala flu singapura untuk tetap mendapatkan perawatan. Warga yang terjangkit flu singapura dapat beristirahat di rumah sampai kondisinya benar-benar pulih.

Ada sejumlah gejala flu singapura yang biasanya dialami, yaitu demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi, serta ruam yang biasanya dirasakan di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di pantat.

“Tidak gatal, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil. Lalu batuk dan kehilangan selera makan. Jadi, segera datang dan berobat ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan),” kata Nanik.

Nanik pun mengimbau masyarakat melakukan upaya pencegahan mewaspadai penularan flu singapura. Di antaranya rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Khususnya setelah buang air, mengganti popok anak, serta saat menyiapkan makan dan sebelum makan. Selain itu, kata dia, sebaiknya tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit.

“Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam, serta rutin membersihkan dengan benar benda yang dapat menjadi media penularan virus, seperti gagang pintu, meja, dan remot TV,” ujar Nanik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler