Ribuan 'Tumor Gelembung' yang Selimuti Wajah dan Tubuh Wanita Trinidad Berhasil Dibuang

Tumor gelembung itu dikenal sebagai neurofibromatosis NF-1, sebuah kondisi langka.

Tangkapan layar Youtube
Transformasi Charmaine Sahadeo sebelum dan setelah menjalani operasi pengangkatan tumor gelembung. Wanita berusia 43 tahun asal Trinidad itu kini sudah tak kesulitan bernapas dan bisa merias wajahnya.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video yang menggetarkan hati menunjukkan perubahan menakjubkan dari seorang wanita yang tubuhnya dipenuhi dengan ribuan tumor seperti gelembung. Tumor itu membuatnya kesulitan berjalan, makan, dan bahkan bernapas.

Wanita berusia 43 tahun asal Trinidad bernama Charmaine Sahadeo itu menyatakan dirinya merasa "cantik" setelah menjalani operasi berdurasi 60 jam untuk menghilangkan tumor yang melapisi wajah, kulit kepala, tubuh, dan anggota tubuhnya itu. Charmaine menderita neurofibromatosis NF-1, sebuah kondisi langka yang menyebabkan tumor jinak tumbuh tak terkendali di jaringan saraf.

Kelainan genetik ini memengaruhi satu dari setiap 3.000 orang di seluruh dunia. Jika orang tua memiliki kondisi ini, anak punya kemungkinan 50 persen menderitanya juga. 

Keparahan kondisi akan beragam, namun tidak mengarah ke kanker. Charmaine mewarisinya dari ibunya. Kasus Charmaine sangat parah. Dia mulai menunjukkan gejala pada usia 13 tahun.

Awalnya, hanya ada "sepasang" tumor di wajah Charmaine. Namun, setelah kehamilan putranya, Osiris, tubuhnya dipenuhi ribuan tumor. Selain tumor kecil yang berbentuk seperti gelembung, Charmaine juga memiliki massa besar di kakinya yang membuatnya sulit untuk berjalan.

Baca Juga



Tumor-tumor ini juga mengganggu aktivitas sehari-hari Charmaine. Bahkan, bernapas pun menjadi sulit karena tumor-tumor tersebut melingkupi lubang hidungnya.

Charmaine terpaksa membatasi dirinya dengan mengenakan pakaian longgar agar tumor-tumor tersebut tidak berdarah. Dia tidak berani keluar rumah karena takut dicemooh oleh orang-orang di sekitarnya.

"Kondisi ini sangat sulit karena orang hanya suka menatap dan kemudian mengatakan hal-hal negatif," kata Charmaine, dilansir The Sun, Jumat (19/4/2024).

Perjuangan Charmaine tidak berakhir di sana. Dengan tekad yang kuat dan dukungan dari keluarga serta tim medis, Charmaine menjalani operasi selama 60 jam yang mengubah hidupnya. Seorang ahli onkologi bedah kepala dan leher yang berbasis di Los Angeles di AS, Ryan Osborne, memimpin tim dalam proses yang menantang ini.

"Saya pribadi belum pernah melihat pasien secara klinis, dan saya belum pernah melihat pasien di buku teks, yang kondisinya seburuk Charmaine. Bagi saya, dia tampak seperti satu-satunya (terparah)," ujar dr Osborne.

Setelah 24 operasi selama 10 pekan dengan total waktu operasi sekitar 60 jam, Charmaine akhirnya melihat perubahan dramatis pada tubuhnya. Gelembung terbesar dari wajahnya telah diangkat, sehingga memungkinkannya untuk tersenyum dengan jelas. 

Charmaine juga dapat merias wajahnya dengan mudah. Yang paling penting, dia bisa melihat dan bernapas dengan lebih baik.

Charmaine merasa sangat bersyukur dengan transformasinya yang luar biasa ini. Meskipun prosesnya penuh dengan rasa sakit dan tantangan, dia merasa lebih cantik dan bahagia dengan penampilannya yang baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler