Dadanya Seperti Tertusuk dan Sulit Bernapas, Pria Inggris Menyesal Kenal Vape

Vape telah membuat paru-paru pria Inggris kolaps.

www.freepik.com
Asap vape (ilustrasi). Paru-parunya kolaps, pria asal Inggris memperingatkan orang-orang untuk tidak mencoba vape.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vape alias rokok elektronik kerap dianggap sebagai alternatif untuk berhenti dari rokok konvensional. Namun, orang sering lupa bahwa vape sama bahayanya dengan rokok biasa.

Seorang pria bernama Jordan Snowdon menyesal setelah mengalami dampak mengerikan dari kebiasaannya mengisap vape selama bertahun-tahun. Snowdon yang merupakan nelayan asal Inggris itu mengaku pernah bangun tidur dengan perasaan dada yang seakan tertusuk sampai kesulitan bernapas.

Snowdon sudah mengira dia akan segera mati setelah merasakan kondisi yang diduganya sebagai serangan jantung. Namun, setelah diperiksa dokter, ternyata kondisinya diakibatkan kebiasaan vaping yang telah membuat paru-parunya rusak.

Snowdon terbangun dengan rasa sakit yang menusuk di dadanya pada 28 Maret 2024, sebelum pingsan di kamar tidurnya. Pria berusia berusia 29 tahun itu dilarikan ke Rumah Sakit Sunderland Royal, menjalani rontgen darurat, dan terungkap bahwa paru-paru kanannya rusak.

Baca Juga


Snowdon kemudian menerima perawatan dengan saluran pembuangan 6ml dimasukkan ke dadanya. Ahli bedah kemudian melakukan operasi lubang kunci untuk mengembangkan kembali paru-paru Snowdon.

Bahaya vape. - (Republika)

Sejak lima tahun terakhir, Snowdon mengakui telah menggunakan vape sebagai pengganti rokok konvensional. Dia terkadang merasakan sensasi "udara dingin" di tenggorokannya. Tapi, seperti kebanyakan orang, dia tampaknya mengabaikan potensi bahaya vape.

Awalnya, Snowdon ngevape sesekali sambil menikmati cita rasa rokok elektrik. Namun, mulai tahun 2022, dia mengeklaim kebiasaannya meningkat karena bosan dan selalu membawa vape ke manapun.

Saat diberi tahu paru-parunya telah rusak, Snowdon khawatir dia akan meninggal. Berkaca dari pengalamannya, ia pun memperingatkan orang untuk segera berhenti ngevape.

Jika tahu akibatnya sepertu ini, Snowdon berharap dia tidak pernah menyentuh vape sejak awal. Pria dari Silksworth, Tyne and Wear, itu mengenang ketika ia mencoba beristirahat di rumah ibunya.

"Saya terbangun dengan rasa sakit yang menusuk. Rasanya seperti ada yang mencengkeram jantung saya, jadi saya berteriak memanggil ibu saya. Saya tidak dapat berbicara atau bernapas dengan benar dan saya terjatuh ke lantai. Saya pikir saya mengalami serangan jantung," kata dia.

Snowdon menelepon kontak darurat saat jantungnya berdebar kencang. Ia merasa jantungnya seperti diremas dan tidak bisa bernapas.

"Saya sangat takut dan saya pikir saya akan mati saat itu. Saya mulai menangis. Dokter mengatakan ini adalah salah satu kerusakan paru-paru terburuk yang pernah mereka lihat. Mereka menggambarkannya seperti sesuatu yang disedot, seperti itulah paru-paru saya," ungkap dia.

Dokter menyebut kondisi paru-paru Snowdon termasuk dalam ketiga kategori untuk paru-paru yang kolaps secara spontan. Snowdon berpostur tinggi, kurus, dan merokok.

Dokter memastikan kondisinya diakibatkan kebiasaan merokok vape. Snowdon yang gemar memancing untuk membantu kesehatan mental itu mengaku tidak akan pernah menyentuh vape lagi.

Snowdon menunggu paru-parunya pulih dua pekan setelah operasi. Pemulihan ini bisa berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, itu tergantung.

Snowdon sudah tidak merokok selama tiga pekan. Jika merokok lagi, maka itu bisa menyebabkan infeksi.

Sekali lagi, Snowdon memperingatkan agar orang tidak menggunakan vape dan berhenti merokok. Ia menyebut, orang-orang ngevape karena teman mereka atau menyukai rasanya.

"Mereka tidak melihat bahayanya. Jika saya tahu ini bisa terjadi, saya tidak akan pernah menyentuh vape seumur hidup saya," katanya.

Merokok menyebabkan lebih dari tujuh dari 10 kasus kanker paru-paru di Inggris, menurut Cancer Research UK, namun dampak kesehatan jangka panjang dari vaping masih belum diketahui. Pemerintah Inggris berencana mengenakan pajak pada vape dan melarang rasa dan kemasan tertentu agar anak-anak tidak berhenti merokok.

Rencana hukum terkait vape di Inggris
Kementerian setempat telah berjanji untuk melakukan tindakan keras terhadap vape dan rokok elektrik yang peredarannya serampangan menyusul ledakan jumlah remaja yang menggunakannya. Aturan baru bagi produsen dan pemilik toko diharapkan mulai berlaku pada akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025.

Hal-hal yang akan diatur seperti berikut:

- Tarif pajak yang lebih tinggi dibayarkan pada vape untuk menaikkan harga dan mempersulit anak-anak untuk membelinya.
- Larangan penjualan vape sekali pakai dan mendukung perangkat yang dapat diisi ulang.
- Larangan kemasan warna-warni dan kartun yang mungkin menarik bagi anak muda.
- Kontrol yang lebih ketat terhadap perasa dan larangan terhadap makanan manis atau ramah anak yang tidak perlu seperti permen karet dan permen.
- Lebih banyak peraturan tentang bagaimana dan di mana barang-barang tersebut dipajang di toko-toko, sehingga berpotensi membuat barang-barang tersebut tidak terlihat.
- Hukuman yang lebih berat bagi toko yang kedapatan menjualnya kepada anak di bawah 18 tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler