Lima Kali ‘Alam’ Serang Pasukan Israel, dari Lebah hingga Jamur Mematikan
Virus West Nile terus menimbulkan korban warga Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Virus West Nile menyebabkan kematian sejumlah warga Israel belakangan. Sejak memulai serangan brutal ke Gaza pada Oktober 2023 lalu, tentara pasukan penjajahan Israel (IDF) juga beberapa kali diserang pasukan "alamiah". Berikut diantaranya.
Bakteri Beracun
Pada Desember 2023, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa pasukan pendudukan di Jalur Gaza menghadapi peningkatan kasus penyakit usus dan keracunan makanan di kalangan tentara. Mereka menghadapi “peningkatan luar biasa” dalam kasus penyakit ini di kalangan tentara selama beberapa minggu terakhir.
Menurut Yedioth Ahronoth, 18 tentara pendudukan dievakuasi dari Gaza ke pangkalan pelatihan brigade untuk menerima perawatan medis setelah mereka tertular wabah disentri (bakteri Shigella) dan gejala diare dan muntah.
Jamur Mematikan
Pada Desember itu juga, sejumlah tentara dari IDF terkena serangan jamur mematikan di Gaza. Serangan jamur itu menewaskan satu orang tentara Israel. Lembaga penyiaran publik Israel Kan melaporkan pada Selasa (26/12/2023), tentara IDF itu tewas setelah dia terluka parah dan terinfeksi jenis jamur berbahaya saat berperang di Jalur Gaza.
Tentara tersebut dibawa ke Assuta Ashdod Medical Center awal bulan ini dengan luka parah di anggota tubuhnya, kata laporan itu.
Menurut Kan, dokter kemudian menemukan bahwa dia telah terinfeksi jamur di medan perang. Meskipun dilakukan perawatan intensif sepanjang waktu dan pengobatan eksperimental dari luar negeri, jamur tersebut terbukti kebal terhadap pengobatan dan tentara tersebut meninggal.
Serangan Tawon
Dua belas tentara IDF dilaporkan terluka setelah disengat oleh segerombolan tawon di Jalur Gaza selatan pada Jumat (10/5/2024). Dokter di Israel menyatakan baru pertama kali melihat fenomena tak biasa yang mana ratusan tawon yang menyerang sekelompok manusia secara sekaligus seperti itu.
Dilaporkan the Times of Israel, kejadian itu setelah sebuah tank menabrak sarang tawon tersebut. Sheba Medical Center di Tel Aviv mengatakan mereka menerima 10 tentara untuk dirawat, dan salah satu tentara dipindahkan ke unit perawatan intensif.
Anjing Liar
Pada Februari 2024, media Israel melaporkan bahwa lebih dari seribu anjing liar menyusup dari Jalur Gaza ke Israel, belakangan. Anjing-anjing itu disebut berusaha menyerang tentara dan perwira tentara pendudukan Israel (IDF) di perbatasan Jalur Gaza.
Menurut apa yang dilaporkan oleh media Otoritas Penyiaran Israel (KAN), “Ratusan anjing mendekati para pejuang yang hadir di area berkumpul di wilayah utara Gaza... sambil menggeram, memperlihatkan gigi mereka dan mencoba menggigit para tentara. Sejauh ini, tentara mampu mengusir mereka dan tidak terluka.”
Aljazirah melansir pada Rabu (14/2/2024), Otoritas Cagar Alam dan Pertamanan Israel memperkirakan lebih dari seribu anjing liar telah menyusup dari Jalur Gaza ke Israel. Mereka memangsa hewan liar, terutama hewan ternak. Otoritas ini menunjukkan bahwa "banyak anjing memangsa anak sapi di kandang kibbutzim di sekitar Gaza, dan mereka sekarang menyerang tentara."
Virus Sungai Nil... baca halaman selanjutnya
Yang terkini, Virus West Nile terus memakan korban di Israel. Sebanyak tujuh warga Israel dilaporkan meninggal dunia dan 100 orang warga lainnya telah terinfeksi penyakit ini, demikian menurut informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Israel.
Dari jumlah tersebut, saat ini ada delapan pasien dalam kondisi kritis dan masih dirawat di ruang ICU. Sebagian besar pasien adalah penduduk Israel tengah, dengan beberapa dari wilayah Sharon, dan dirawat di Meir Medical Center di Kfar Saba.
Enam pasien dirawat di Sheba Medical Center, tiga di antaranya diberi ventilasi dan dalam kondisi kritis. Sejauh ini, lima pasien telah meninggal di Rabin Medical Center-Beilinson Campus di Petah Tikva. Delapan orang dirawat di rumah sakit, dan delapan pasien yang diduga terinfeksi belum diverifikasi di laboratorium pusat untuk virus tersebut.
Di Meir Medical Center, 25 pasien demam West Nile dirawat di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi serius dan sedang diberi ventilator dan obat penenang. Pasien lainnya dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv, demikian seperti dilansir Jerusalem Post, pada akhir Juni 2024.
Kementerian Kesehatan Israel mencatat, sekitar 80 persen dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala demam West Nile. “Dua puluh persen dari mereka yang terinfeksi akan mengalami gejala dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda, termasuk demam, rasa tidak enak badan, sakit kepala atau nyeri tubuh secara umum, dan komplikasi neurologis akan muncul pada kurang dari satu persen dari mereka yang terinfeksi,” kata Kementerian, dikutip Jewish Press.
Virus West Nile disebabkan oleh virus yang berada di alam liar, biasanya di antara burung. Perjalanan penyakit ini dimulai ketika nyamuk menggigit burung dan menularkan virus kepada mereka, yang kemudian terus hidup di dalam tubuh burung. Pada tahap berikutnya, nyamuk terus menggigit, menularkan virus ke hewan dan manusia.
Untuk mengurangi paparan terhadap nyamuk, kementerian merekomendasikan penggunaan obat nyamuk dan aksesoris yang sesuai untuk mengusir nyamuk di ruang keluarga, serta menyalakan kipas angin di kamar tidur. Demam West Nile telah dikenal di Israel selama bertahun-tahun dan terjadi terutama antara bulan Juni dan November. Namun tahun ini, morbiditas dimulai lebih awal dari biasanya, yang mungkin terjadi karena perubahan iklim di Israel dan dunia. Kelembaban di Israel bagian tengah mungkin menyebabkan perkembangbiakan dan perkembangan nyamuk di daerah tersebut.