Sumbang Rp 200 Juta, Politisi PKS Ikut Bangun Kampung Indonesia di Gaza

INH menggagas program Bangun Gaza Kembali.

Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR yang juga anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Krisis kemanusiaan di Gaza semakin mengkhawatirkan di mana jutaan warga Palestina telantar akibat konflik yang tak kunjung berakhir. Sejumlah lembaga kemanusiaan diberbagai dunia pun terus menggalang kekuatan untuk mengatasi krisis tersebut, termasuk lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) yang berbasis di Indonesia.


INH menjadi salah satu lembaga kemanusiaan yang menggagas program "Bangun Gaza Kembali" dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam merealisasikan program tersebut. Pasalnya, pembangunan atau rehabilitasi Gaza yang hancur akibat serangan zionis Israel itu membutuhkan banyak tenaga dan biaya tidak bisa dipikul secara sendiri-sendiri alias "saweran".

"Alhamdulillah hari ini kami sangat berterima kasih kepada Bapak Jazuli Juwaini Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS)  yang telah mendukung dan membantu kami untuk mensuksesnya program Bangun Gaza Kembali baik secara materi maupun dukungan lainya," kata Koordinator Nasional Sahabat Relawan INH (Share-INH) Suprianto, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2024).

Menurutnya, bantuan uang tunai sebesar Rp 200 juta yang diberikan secara langsung oleh Jazuli Juwaini merupakan bantuan sosial kemanusiaan secara pribadi yang dititipkan ke INH untuk membantu saudara-saudara kita di Gaza, Palestina yang saat ini hidup dalam bayang-bayang kelaparan dan tak memiliki tempat tinggal yang layak.

"Amanah ini akan kami sampaikan kepada saudara kita di Palestina, khusunya mereka yang ada di Jalur Gaza kami juga terus melakukan penggalangan dana untuk merelasisasikan terwujudnya program "Bagun Gaza Kembali"," jelasnya.

Sementara itu, Jazuli Juwaini mengapresiasi langka INH yang telah berpikir lebih cepat dalam membantu pemulihan Gaza, meski konflik di wilayah tersebut belum memiliki titik terang kapan akan berakhir.

Menurutnya, krisis kemanusiaan di Jalur Gaza sudah sangat memprihatinkan, bahkan jumlah orang yang telantar di Jalur Gaza kini mencapai angka mencengangkan, yaitu 1,9 juta jiwa.

"Lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi, mencari perlindungan di tempat-tempat yang masih aman, meninggalkan kehidupan mereka yang hancur oleh kekerasan perang. Penderitaan warga Gaza sudah saatnya dihentikan, kemerdekaan bangsa Palestina harus di wujudkan," tegasnya.

Anggota dewan empat periode ini, mengajak kepada semua lapisan masyarakat agar kembali menengok kondisi Gaza yang belum terbebas dari penderitaan dan cengraman zionis Israel. Konflik Israel-Palestina harus disudahi.

"Ini jelas penjajahan di abad modern, Palestina-Israel tidak semata-mata konflik agama tetapi ini persoalan kemanusiaan yang sudah sangat akut dan harus dihentikan," tegasnya.

Ia menyoroti penderitaan yang mendalam bagi warga sipil Palestina, yang kehidupan rumah tangganya hancur dan masa depan mereka hanyut dalam ketidakpastian.

"Perang tidak hanya menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam. Ini telah melepaskan pusaran penderitaan manusia," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler