Jumlah Muslim di Parlemen Inggris Semakin Banyak di Tengah Meningkatnya Islamofobia
Islamofobia di Inggris menempatkan Muslim dalam diskriminasi
REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA— Jumlah warga Muslim yang memenangi kursi dalam pemilihan Parlemen Inggris mencapai rekor meskipun Islamofobia meningkat, menurut laporan media berita Muslim terkemuka.
Sebanyak 25 warga Muslim di Inggris terpilih menjadi anggota Dewan Rakyat, yang merupakan Majelis Rendah di Parlemen Inggris, kata Muslim Networks. Angka tersebut merupakan rekor terbaru dibandingkan jumlah sebelumnya, yakni 19 orang.
Di antara mereka yang terpilih, 18 di antaranya berasal dari Partai Buruh, empat anggota independen, dua dari Partai Konservatif, dan satu dari partai Demokrat Liberal.
Media tersebut menyoroti bahwa dukungan para pemilih Muslim terhadap Gaza secara signifikan mempengaruhi pemilihan, dengan lima kandidat independen, termasuk empat Muslim, memenangkan kursi.
Media itu menyebutkan bahwa pemilihan tersebut menandai tonggak penting dalam lanskap politik Inggris, yang mencerminkan meningkatnya keberagaman dan dampak komunitas Muslim terhadap politik Inggris.
Populasi umat Muslim di Inggris semakin bertambah banyak. Ini tak lepas dari hubungan yang terjalin baik antara para pemimpin Inggris dengan tokoh-tokoh Muslim dan warga Inggris yang beragama Islam dalam beberapa dekade terakhir.
Hal ini bisa terlihat dari dukungan dan keterbukaan pemerintah dan pemimpin Inggris ketika ada perayaan-perayaan Islam yang dirayakan umat Muslim di Inggris. Bahkan kini, banyak warga Muslim di Inggris yang mengambil peran dalam pembangunan Inggris dengan menjabat sejumlah posisi penting di pemerintahan. Sepak terjang mereka pun menuai respons positif dari warga Inggris.
Dilansir Hyphen pada Sabtu (6/5/2023), berdasarkan data kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris, pada 2021 populasi Muslim Inggris mengalami peningkatan 1,2 juta menjadi 3,9 juta orang. Pada 2011, populasi di Inggris masih sebanyak 2,7 juta orang Muslim.
Muslim menyebar ke seluruh Inggris, namun Leicester dan Birmingham menempati kota yang paling banyak dihuni oleh populasi Muslim. Meski, seperti dilansir The Guardian, 68 persen Muslim di Inggris tinggal di wilayah dengan pengangguran tertinggi.
Terlepas dari itu, Muslim mendapat perhatian yang baik dari pemerintah Inggris dari tingkat kota hingga pusat. Ini dapat terlihat dari semakin mudahnya Muslim mendirikan masjid.
Mengutip Arts and Culture-The British Mosque, ada sebanyak 1.500 masjid-mushala yang berada di seluruh Britania Raya. Indonesia pun tak ketinggalan dalam upaya mendirikan Indonesian Islamic Center London untuk Muslim di Inggris.
Pemerintah Inggris memberikan pengayoman yang baik terhadap Muslim yang menjadi minoritas di negara itu. Terbukti saat perayaan Idul Fitri beberapa waktu lalu, umat Muslim di Inggris dapat merayakannya dengan penuh gembira dengan dukungan pemerintah setempat.