Tingkatkan Kinerja Bisnis, Bandara Kertajati Bidik Pekerja Migran Asal Jabar

BIJB Kertajati sudah bertemu dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI

Dok Humas Pemprov Jabar
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Melakukan Inspeksi serta Meninjau Kesiapan Bandara Kertajati (BIJB) untuk Menghadapi Musim Haji 1445 H/2024 M
Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan Jajaran direksi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati agresif mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kinerja bisnis.

Baca Juga


Salah satu langkah yang dilakukan adalah, bulan ini Pemprov Jabar mengupayakan harga avtur bisa turun. Kesepahaman ini sudah dibahas oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat (Pj Gubernur Jabar), Bey Machmudin bersama Pertamina. Terkait avtur ini, akan segera ditindaklanjuti dokumen kerja sama.

Menanggapi hal ini, Komisaris Utama BIJB Dedi Taufik langsung melakukan langkah strategis mencari peluang kerja sama dengan berbagai pihak. Tujuannya, agar BIJB Kertajati bisa maksimal melayani beragam penerbangan. "Kalau untuk penerbangan umrah dan haji, BIJB ini harus bisa menjadi andalan. Layanan lain pun harus bisa mengimbangi. Kami terus upayakan itu, terutama rute baru," ujar Dedi, Selasa (16/7/2024)

Dedi mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI, membahas kerja sama embarkasai atau debarkasi pekerja migran Indonesia asal Jabar. "Potensinya 98,430 orang per tahun bisa terbang melalui BIJB," kata Dedi.

Di sisi lain, BIJB pun terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak lain. Salah satu yang sudah dilakukan adalah menggelar pameran bertajuk Jabar Motekar melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).

Acara tersebut berlangsung sejak Selasa, 25 Juni hingga 22 Juli. Beragam produk lokal hasil UMKM dan informasi pilihan destinasi wisata bisa ditemui disana. "Kami sangat terbuka untuk yang ingin menyelenggarakan acara, terutama yang bisa berdampak pada perekonomian masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler