Posting Peringatan Darurat, Duta Sheila On 7: Hasbunallah wa Ni'mal Wakil
Kalimat hasbunallah wa ni'mal wakil diucapkan saat menghadapi kezaliman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Vokalis band legendaris Sheila On 7, Akhdiat Duta Mojo atau popular dengan sapaan Duta ikut memposting meme Peringatan Darurat lewat akun instagram bercentang biru. Di kolom komentar, Duta menampilkan dua kalimat thayyibah hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wa niman Nashir.
Posting dari Duta kontan mendapat respons positif dari para pengikutnya. Kebanyakan dari mereka mengapresiasi sikap Duta yang sudah berani untuk 'speak up' membela konstitusi.
Meme Peringatan Darurat memang menjadi populer di jagad maya sejar Rabu (21/8/2024). Para warganet ramai 'menyuarakan' alarm tanda bahaya menyikapi langkah DPR menggelar rapat pembahasan RUU Pilkada sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan terkait persyaratan pencalonan calon kepala daerah. DPR dinilai melakukan akrobat politik untuk menafikkan putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 mengubah syarat pengusungan pasangan calon pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
Salah satu isi putusan tersebut, partai politik atau gabungan partai politik boleh mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Jakarta dengan syarat 7,5 persen suara sah pemilu terakhir. Gambar 'Peringatan Darurat' muncul pada Rabu siang dengan ilustrasi lambang garuda berlatar warna biru. Seiring dengan viralnya gambar 'Peringatan Darurat' itu, tagar #KawalPutusanMK menjadi topik trending bahkan di dunia.
Di antara kalimat thayyibah adalah ucapan hasbunallah wanimal wakil ﺣَﺴْﺒُﻨَﺎ اﻟﻠﻪُ ﻭَﻧِﻌْﻢَ اﻟﻮَﻛِﻴﻞُ.
Kalimat ini mempunya artinya, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” Kalimat ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imran 173-174:
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung" (173). Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar (174).”
Ucapan orang beriman menghadapi kezaliman..
Mantan Mufti Agung Mesir, Syekh Ali Jumah menjelaskan, sesungguhnya di antara perkara kebenaran dalam dua ayat itu adalah kalimat hasbunallah wa ni'mal wakil, kalimat itu diucapkan pada keadaan amat sulit. Kalimat itu adalah ucapannya orang-orang beriman yang berpegang teguh kepada Allah SWT dan senantiasa memohon pertolongan Allah.
Syekh Ali mengatakan bahwa barangsiapa yang berpegang kepada kalimat tersebut maka orang tersebut termasuk yang selamat dengan anugerah dan rahmat Allah. Dan kalimat tersebut bukanlah kata yang tidak pantas melainkan sangat pantas diucapkan terlebih ketika terjadi kezaliman.
Anggota Lembaga Fatwa Mesir Syekh Mahmoud Salaby pernah ditanya, “Bolehkah saya mendoakan untuk orang yang menzalimi saya dan saya berkata: Ya Allah sakiti hatinya sebagaimana sakitnya hatiku? Syekh Mahmoud menjawab bahwa orang yang terzalimi pada orang yang menzalimi itu boleh. Sebagaimana firman Allah:
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Mahamendengar lagi Mahamengetahui. (QS An Nisa 148).
Akan tetapi Syekh Mahmoud menambahkan bahwa lebih baik bagi orang yang terzalimi itu menyerahkan segala urusannya kepada Allah dengan mengucapkan:
حسبي الله ونعم الوكيل
hasbiyallah wa ni'mal wakil.