Jika tidak Mensyukuri Nikmat yang Sedikit, Berarti...
Syukuri nikmat yang diberikan Allah kepada kita.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah hadits disebutkan:
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ :قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ مَنْ لَمْ يَشْكُرْ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرْ الْكَثِيرَ وَمَنْ لَمْ يَشْكُرْ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرْ اللَّهَ التَّحَدُّثُ بِنِعْمَةِ اللَّهِ شُكْرٌ وَتَرْكُهَا كُفْرٌ وَالْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ.
Dari An-Nu’man bin Basyir berkata, Rasulullah ﷺ berkhutbah di atas mimbar menyampaikan sabdanya: ‘Barangsiapa tidak mensyukuri yang sedikit, berarti tidak bisa mensyukuri yang banyak. Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah. Sesungguhnya menyebut-nyebut nikmat Allah adalah bagian dari bersyukur dan meninggalkan rasa syukur kepada Allah adalah kufur (mengingkari nikmatnya). Bersatu akan membawa rahmat dan bercerai-berai akan mendatangkan adzab’.” (H.R Imam Baihaqi)
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah II menjelaskan, at tahaduts, menyebut-nyebut, makna yang dimaksud adalah mengerjakan hal-hal yang membuktikan bahwa ia memperoleh nikmat Allah SWT. Sedangkan tidak melakukannya berarti ingkar terhadap nikmat Allah.
Allah berfirman dalam Surat Ad Dhuha ayat 11
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْࣖ
wa ammâ bini‘mati rabbika fa ḫadditsTerhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur).
Dalam ayat lain Allah berfirman, yakni di surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Kemudian dijelaskan oleh kalimat berikutnya, yaitu bahwa barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, berarti ia tidak mensyukuri yang banyak karena semuanya itu berasal dari Allah SWT tanpa memandang sedikit atau banyaknya. Dan barangsiapa yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada orang lain, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.
Sebab sesungguhnya orang lain berbaik baik kepadanya hanyalah ia karena digerakkan oleh Allah untuk menolongnya. Kalau ia berteima kasih kepada orang yang berbuat baik kepadanya, berarti ia bersyukur kepada Allah.
Buya Alfis menjelaskan, pada bagian terakhir dari hadits ini ditegaskan bahwa persatuan adalah rahmat. Atau dengan kata lain bersatu itu akan membawa kepada rahmat Allah, sedangkan bercerai berai akan membawa kepada azab Allah.