Israel Terus Menyerang dan tak Gubris Peringatan Iran, Perang Dunia Ketiga tak Terbendung?

Israel tak menggubris peringatan Iran agar tidak lagi memprovokasi.

Tangkapan Layar
Ratusan rudal balistik Iran menyerang Tel Aviv, Israel, pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat. Aljazirah melaporkan, rincian pasti seputar operasi Iran tersebut masih belum jelas.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Israel terus meluncurkan serangan udara baru ke pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, pada Rabu (2/10/2024) setelah mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga. Israel tak menggubris peringatan Iran agar tidak lagi memprovokasi atau memanaskan situasi.

Baca Juga


Sejumlah pesawat tempur Israel melancarkan serangan ke beberapa permukiman di Beirut selatan, termasuk Haret Hreik, Chyah, Choueifat, Er-Rouaiss dan Jamous, menurut seorang reporter Anadolu. Gumpalan asap terlihat mengepul dari area yang menjadi sasaran. Sementara itu, tidak ada informasi tentang korban jiwa atau kerusakan.

Serangan tersebut menyusul perintah dari tentara Israel kepada warga sipil untuk mengosongkan gedung-gedung yang diduga digunakan oleh kelompok Hizbullah Lebanon di pinggiran selatan Beirut.

Juru bicara tentara Israel yang berbahasa Arab, Avichay Adraee, menerbitkan peta bersamaan dengan perintah tersebut, yang meminta warga untuk menjaga jarak sedikitnya 500 meter dari lokasi tersebut.

Serangan terbaru itu terjadi tak lama setelah Iran menembakkan sekitar 180 rudal balistik ke Israel di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara kedua musuh bebuyutan di kawasan tersebut.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan serangan tersebut sebagai balasan atas pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Komandan IRGC Abbas Nilforoshan.

Haniyeh gugur dalam serangan di Teheran pada Juli. Sementara Nasrallah dan Nilforoshan meninggal dalam serangan udara di ibu kota Lebanon, Beirut, pekan lalu.

PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran membuat "kesalahan besar" dengan serangan rudalnya dan "akan membayarnya."

Peringatan Presiden Iran untuk Israel.. baca di halaman selanjutnya.

 

Sebelumnya, Iran menyatakan, serangan rudal balistik terhadap Israel sudah selesai. Namun jika Israel kembali membalas atau melakukan provokasi, maka Teheran akan menggempur secara lebih tegas lagi dengan meratakan Tel Aviv.

"Aksi kami selesai kecuali rezim Israel memutuskan untuk melakukan balasan lebih lanjut. Di dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih efektif," kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi lewat unggahan di X, Rabu (2/10/2024).

Pada Selasa (1/10/2024) Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pemimpin politik kelompok perjuangan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh serta komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa pemerintahnya tidak mencari perang dengan Israel, melainkan akan menghadapi ancaman apapun dengan cara yang tegas.

Iran melancarkan serangan roket balistik besar-besaran ke wilayah Israel malam ini. Ratusan roket diluncurkan ke Israel pada Selasa malam oleh Iran, menurut laporan Jerusalem Post, menyusul sirene yang berbunyi di seantero wilayah pendudukan.

Aljazirah melaporkan, rudal-rudal yang diluncurkan dari Iran ini melintasi langit Amman, Yordania. Setidaknya ada tiga salvo berbeda yang terlihat di langit di atas Amman dan jatuh di Tel Aviv dan menduduki Yerusalem Timur.

Melaporkan dari Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, jurnalis Palestina Mohammed Khairy mengatakan, lusinan proyektil terlihat di langit menuju ke barat menuju Yerusalem dan Israel. “Rudal-rudal tersebut bergerak hampir tanpa henti. Sirene masih berbunyi. Hingga saat ini, suaranya terdengar di wilayah yang luas di Israel,” kata Khairy kepada Aljazirah Arabia.

Daftar Panjang Pembunuhan Politik Israel - (Republika)

Bukti kekejian Israel.. baca di halaman selanjutnya.

 

Sejak 23 September, Israel telah meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon, menewaskan lebih dari 1.073 orang dan melukai lebih dari 2.950 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Pimpinan tertinggi Hizbullah gugur dalam serangan Israel tersebut.

Tentara Israel pada Selasa pagi mengatakan bahwa mereka memulai operasi darat terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon selatan. Hizbullah merupakan sekutu utama Iran.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.600 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan dari kelompok Hamas Palestina pada Oktober tahun lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan eskalasi konflik ke perang regional yang lebih luas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler