Hari Santri Momentum Tingkatkan Peran dalam Pembangunan

Hari santri momentum menguatkan persatuan.

ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Ilustrasi perayaan hari santri.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja menyebutkan peringatan Hari Santri pada 22 Oktober dijadikan momentum untuk meningkatkan peran santri dalam proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik.

Baca Juga


"Momen ini harus santri harus berkontribusi dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik," kata Soma di Tangerang, Selasa.

Selain itu, ia mengatakan, peringatan Hari Santri bukan hanya mengenang tentang sejarah. Namun harus beraksi dengan semangat untuk menghadapi tantangan zaman modern.

"Dan ini bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga harus beraksi dengan semangat dalam menghadapi tantangan zaman modern," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa para santri juga harus terus percaya diri dengan mengembangkan potensi yang dimiliki dan tidak mudah putus asa. Pasalnya, banyak pengusaha, birokrat, menteri bahkan ada presiden dan wakil presiden yang berlatar belakang santri.

"Santri harus percaya diri karena santri bisa menjadi apa saja. Santri bisa menjadi presiden, dan kita punya presiden yang berlatar belakang santri, yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Santri juga bisa menjadi wakil presiden, dan kita punya wakil presiden berlatar belakang santri, yaitu KH. Maruf Amin," ujarnya.

Ia pun berharap melalui peringatan Hari Santri yang mengambil tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan' bisa menguatkan komitmen bersama, khususnya para santri untuk merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa.

"Masa depan Indonesia ada di pundak kalian. Maka saya berharap Hari Santri tahun 2024 ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita semua, khususnya para santri dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa," ungkapnya.

Oleh sebab itu, lanjut Soma, para santri bisa tekun dan semangat belajar serta berinovasi untuk meraih meraih cita-cita pribadi, keluarga, bangsa serta agama.

"Seperti pepatah yang diajarkan di pesantren, man jadda wajada, barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Rengkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler