1 Amalan yang Dicintai Allah SWT dan Segenap Manusia Menurut Rasulullah SAW

Zuhud merupakan salah satu amalan yang mulia

AP Photo/Armando Franca
Ilustrasi zuhud. Zuhud merupakan salah satu amalan yang mulia
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW ditanya amalan apa yang bisa membuat seseorang dicintai Allah SWT dan manusia. Nabi Muhammad SAW menjawab, "zuhud."

Baca Juga


عَنْ  أَبِـي الْعَبَّاسِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ؛ قَالَ : أَتَىَ النَّبِيَّ   صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ  ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ ! دُلَّنِـيْ عَلَـىٰ عَمَلٍ إِذَا أَنَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِيَ النَّاسُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِزْهَدْ فِـي الدُّنْيَا ، يُـحِبُّكَ اللّٰـهُ ، وَازْهَدْ فِيْمَـا فِي أَيْدِى النَّاس ، يُـحِبُّكَ النَّاسُ 

Dari Abul Abbas Sahl bin Sa’d as-Sa’idi RA, dia berkata, “Ada seseorang yang datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah! Tunjukkan kepadaku satu amalan yang jika aku mengamalkannya maka aku akan dicintai oleh Allah dan dicintai manusia.” Beliau SAW menjawab, “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya engkau dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya engkau dicintai manusia.” (HR Ibnu Majah)

Nasihat yang baik dari Rasulullah SAW ini mencakup dua wasiat agung. Pertama, zuhud di dunia. Kedua, zuhud terhadap yang dimiliki orang lain.

Wasiat ini menjelaskan obsesi yang menyibukkan pikiran para sahabat Nabi Muhammad SAW adalah amalan. Yakni, amalan yang bisa memasukkan mereka ke surga atau amalan yang menjadi sebab kecintaan dari makhluk dan Al-Khaliq.

Zuhud menurut Abu Idris Al-Khaulani adalah apa yang ada di sisi Allah lebih kita yakini dan lebih kuat dari pada apa yang ada ditangan kita sendiri, serta lebih yakin dan percaya dengan apa yang ada pada Allah dari apa yang kita miliki. 

Kalau kita ditimpa musibah, maka kita sangat berharap kepada pahala dan hikmah dibalik musibah tersebut. Namun demikian, zuhud di dunia bukan berarti mengharamkan yang halal dan meremehkan harta.

Hakikat zuhud berpangkal kepada tiga perkara hati, yang bukan dari amal-amal anggota badan. Sebab itu, Abu Sulaiman Ad-Darani berkata, “Kalian tidak bisa bersaksi tentang zuhudnya seseorang. Sebab, zuhud letaknya di dalam hati."

Hasan Al-Bashri berkata, “Orang zuhud adalah orang yang ketika melihat seseorang, ia berkata, ’Ia lebih mulia dari diriku.” 

Imam Ahmad berkata, “Zuhud di dunia adalah pendek angan-angan dan berputus asa (tidak mengharapkan) apa-apa yang ada di tangan orang lain.”

BACA JUGA:  9 Berita Gembira untuk Mereka yang Rajin Sholat Subuh Berjamaah 

Apabila kita mencari keteladanan dan contoh kehidupan orang-orang yang zuhud, kita dapati hal itu telah teraplikasikan dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, baik berupa amalan maupun budi pekerti, dikutip dari buku Wasiat Rasul Buat Lelaki yang ditulis Muhammad Khalil Itani diterjemahkan Ahmad Syakirin. 

Sebelum dan sesudah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, baik dalam hari-hari yang penuh kesulitan maupun kelapangan, Nabi Muhammad SAW senantiasa zuhud dalam kenikmatan dunia hanya semata-mata mencari akhirat.

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaih al-Ibad karyanya, menjelaskan ada lima hal terpuji dalam zuhud. 

Dilansir dari kitab Nashaih al-Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008, sebagaimana yang dinyatakan sebagian hukama yakni para ahli hikmah atau makrifat sebagai berikut:

في الزهد خمس خصال الثقة بالله والتبري عن الخلق والاخلاص في العمل واحتمال الظلم والقناعة بما في اليد

"Di dalam zuhud terkandung lima perkara terpuji, yaitu percaya penuh kepada Allah, terbebas diri dari sesama makhluk, tulus ikhlas dalam berbuat, kesanggupan memikul kezaliman, dan kecukupan diri dengan apa yang ada di tangan." (Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi al-Banteni)

Sebagian hukama berpendapat bahwa di dalam zuhud itu terkandung lima perkara yang terpuji.

Pertama, berpegang teguh kepada Allah SWT serta cinta fakir. Sebagaimana yang dikatakan oleh Abdullah bin Al Mubarak, Syaqiq Al Balkhi dan Yusuf bin Asbath, "Satu dari tanda zuhud adalah tidak akan kuat zuhudnya selain dengan berpegang teguh kepada Allah."

Kedua, membebaskan diri dari sesama makhluk, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Sulaiman Ad Darani, "Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang melalaikan dari Allah SWT."

Ketiga, tulus ikhlas dalam berbuat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Yahya bin Mu'adz, "Seseorang tidak akan sampai pada hakikat zuhud, hingga terdapat pada dirinya akan tiga perkara, yaitu amal perbuatan tanpa iming-iming, ucapan tanpa disertai perasaan tamak dan kemuliaan tanpa kepangkatan."

Keempat, kesanggupan dalam memikul kezaliman, sebagaimana yang dapat dipahami dari sabda Rasulullah SAW yang artinya sebagai berikut. 

"Zuhud di dunia itu bukanlah mengharamkan perkara yang halal dan bukan (pula) menyia-nyiakan harta, tetapi kezuhudan di dunia itu janganlah kamu lebih berpegang teguh pada apa-apa yang ada di tanganmu dari apa-apa yang ada di tangan Allah dan jika kamu ditimpa suatu musibah, maka kamu lebih senang jika seandainya musibah itu tetap ditimpakan kepadamu, karena memandang pahalanya."

BACA JUGA: 9 Berita Gembira untuk Mereka yang Rajin Sholat Subuh Berjamaah 

Kelima, merasa cukup dengan apa yang ada di tangan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Al Junaidi, "Zuhud itu adalah mengosongkan hati dari perkara yang tiada di tanganmu."

Sufyan Ats-Tsauri juga mengatakan, "Zuhud di dunia adalah tidak terlalu berangan-angan, tidak makan dengan makanan yang kasar dan tidak juga dengan memakai pakaian yang semacam mantel. Inilah di antara yang termasuk dari tanda-tanda zuhud dan sebab-sebab yang membangkitkannya. Jadi, orang yang zuhud itu adalah orang yang tidak bergembira atas dunia atau harta yang dimilikinya dan tidak berduka atas dunia atau harta yang tidak dimilikinya."

Infografis Nasihat Ulama tentang Pentingnya Amalan Hati - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler