Review Film Gladiator II: Makin Gereget dengan Aksi Penuh Darah

Film Gladiator II tayang di bioskop Indonesia mulai 13 November 2024.

Dok. Paramount Pictures
Salah satu adegan di film Gladiator II. Gladiator II tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini, Rabu (13/11/2024).
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Film Gladiator II, sekuel dari film klasik Ridley Scott dengan latar Romawi kuno, tayang di bioskop Tanah Air mulai hari ini, Rabu (13/11/2024). Berjarak 24 tahun dari film pertamanya, Gladiator II sukses memanjakan penonton lewat cerita yang kuat, akting meyakinkan dari para pemeran, serta duel di Colosseum yang epik dan penuh darah.

Baca Juga


Latar waktu film ini adalah 16 tahun setelah kematian kaisar Marcus Aurelius. Di bawah pimpinan kaisar kembar, Geta dan Caracalla, kini Romawi menjadi tak terkendali, koruptor merebak, jauh dari keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Cerita Gladiator II fokus mengikuti karakter utama Lucius Verus, yang diperankan oleh aktor asal Irlandia Paul Mescal. Lucius – anak dari Lucilla dan Maximus, serta cucu mantan kaisar Romawi Marcus Aurelius – yang telah dewasa, kini hidup di Numidia, bagian dari wilayah kekuasan Romawi di Afrika Utara.

Kehidupannya yang tenang tiba-tiba hancur setelah armada kapal perang Romawi yang dipimpin Jenderal Acacius menyerang dan berusaha menaklukan Numidia. Pertempuran itupun membuat istri Lucius gugur, menyisakan kedukaan yang besar baginya.

Agresi militer tersebut mendorong Lucius untuk kembali ke Roma dan membalaskan dendam. Dalam perjalanan ini, ia harus berhadapan dengan kekejaman di arena gladiator dan terjebak dalam perebutan kekuasaan di istana.

 

 

Tekad Lucius tidak hanya untuk membalaskan dendam, namun juga menghormati warisan sang ayah, serta mewujudkan masa depan Romawi yang lebih baik. Selama 148 menit, sutradara Ridley Scott sangat lihai membangun emosi penonton. Penempatan scoring yang ciamik dan pas, membuat penonton ikut larut dalam konflik serta intrik dalam cerita.

Gladiator II sendiri menjadi pembuktian bagi Scott, yang pada usia ke-86 tahun ini masih bisa membuat karya luar biasa. Scott yang juga menyutradari Gladiator I mengatakan membuat film sangat menyenangkan baginya.

"Saya merasa hidup saat melakukan ini. Saya tidak menyebutnya stress, saya menyebutnya adrenalin. Dan itu baik untukku," kata dia dalam sebuah wawancara dengan New York Times.

Terkait keakuratan plot dengan sejarah, tampaknya Gladiator II mengikuti jejak pendahulunya. Pada sekuel ini, Scott hanya mengambil inspirasi nama dan tempat dari kehidupan nyata, namun tidak sepenuhnya berpegang teguh pada fakta sejarah.

Hal yang paling mencolok adalah dari nama Lucius, yang di film dikisahkan begitu heroik, sementara di dunia nyata Lucius Verus II meninggal sejak kecil karena sakit. Film ini dilaporkan menghabiskan 230 juta mendapatkan rating R sehingga hanya bisa ditonton oleh individu berusia 17 tahun ke atas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler