4 Tentara Israel Tewas Lagi di Lebanon, Hizbullah Sukses Hajar Pangkalan Militer
Hizbullah masih intensif melakukan perlawanan terhadap Israel
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Sumber-sumber Israel mengumumkan tewasnya empat tentara Israel dan terlukanya beberapa tentara lainnya dalam pertempuran di Lebanon selatan dalam beberapa jam terakhir, sementara Hizbullah mengumumkan penembakan terhadap pangkalan militer Israel di sebelah timur Nahariya dan perkumpulan pasukan Israel di Lebanon selatan.
Tentara Israel mengatakan bahwa mereka mendeteksi 25 roket yang ditembakkan dari Lebanon ke arah pesisir utara, dan mengkonfirmasi bahwa satu roket mendarat di Acre.
Layanan ambulans Israel mengatakan bahwa mereka merawat empat orang yang mengalami serangan panik di Acre setelah sebuah roket mendarat di lingkungan perumahan.
Front Depan Israel mengumumkan bahwa sirene berbunyi di dalam dan sekitar Nahariya.
Koresponden Aljazeera melaporkan bahwa 30 roket ditembakkan dari Lebanon selatan ke arah Galilea Barat.
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejuangnya menyerang dengan pesawat tak berawak “basis logistik divisi ke-146 tentara musuh Israel di sebelah timur kota Nahariya,” dan mengkonfirmasi bahwa target tersebut terkena serangan.
Hizbullah menyiarkan gambar-gambar yang menarget pangkalan Tel Haim dan Beit Lid, sementara sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Lebanon mendarat di sebuah kamp tentara Israel di Galilea Barat.
Dalam pernyataan lain, Hizbullah mengatakan pihaknya menyerang “dengan skuadron pesawat tak berawak pangkalan Shraga di utara kota Acre yang diduduki Israel, dan kami mencapai target,” serta menargetkan kota Safed dengan rentetan ruda
“Kami menargetkan dengan rudal untuk kedua kalinya sebuah pertemuan pasukan musuh Israel di selatan kota Khiam,” kata Hizbullah di Lebanon selatan.
Sebelumnya, Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel melaporkan bahwa sebuah roket mendarat di Kfar Galadi di Galilea Atas.
BACA JUGA: Keajaiban Tulang Ekor Manusia yang Disebutkan Rasulullah SAW dalam Haditsnya
Kerugian Israel
Sementara itu, tentara Israel mengumumkan tewasnya satu tentara dan terlukanya tiga orang akibat tembakan pesawat tak berawak, dan mengakui bahwa 11 tentara terluka dalam satu hari selama pertempuran di Lebanon.
Sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon ke Kiryat Shmona menghantam sebuah bangunan, namun tidak ada korban jiwa, kata Radio IDF.
Sejak pagi hari, sirene berbunyi beberapa kali di Kiryat Shmona, serta beberapa pemukiman Israel di dekat perbatasan Lebanon.
Pada hari Rabu pagi, juru bicara militer Israel mengumumkan bahwa tiga pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Lebanon terdeteksi dan menyebabkan aktivasi alarm di Teluk Haifa, Galilea, dan puluhan kota di Israel utara.
Situs-situs media Israel melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak menabrak sebuah kamp militer di Galilea Barat dan menyebabkan kerusakan pada sebuah sinagog di dalamnya.
Channel 14 Israel melaporkan bahwa sebuah bangunan di Galilea Barat rusak akibat pecahan roket.
Korban dari pihak tentara Lebanon
Tentara Israel mengatakan telah membunuh komandan unit rudal anti-tank Hizbullah di sektor pesisir Lebanon
Tentara Lebanon mengumumkan pada hari Rabu bahwa seorang tentara tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan, menyusul tewasnya tiga tentara dalam penembakan Israel terhadap posisi mereka.
“Seorang tentara gugur akibat luka-luka yang dideritanya akibat serangan musuh Israel yang menargetkan sebuah kendaraan tentara di jalan Burj al-Malouk al-Qulayaa di selatan,” kata tentara dalam sebuah pernyataan di platform X.
Koresponden Aljazeera mengatakan bahwa tentara penjajah menghujani kota Majdal Zoun dengan bom pembakar, dan serangan udara lainnya menargetkan kota Al Bayadah dan sekitar Al Mansouri di distrik Tyre di Lebanon selatan.
BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan
Penjajah Israel juga melancarkan serangan di Dataran Tinggi Jabour di Lebanon selatan.
“Selama satu hari terakhir, Angkatan Udara Israel menyerang lebih dari 100 target teroris di Lebanon, termasuk landasan peluncuran, fasilitas penyimpanan senjata, pusat komando dan markas militer,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Sejak dimulainya konfrontasi antara Hizbullah dan Israel pada 8 Oktober 2023, setidaknya 3.544 orang telah terbunuh di Lebanon dan lebih dari 15 ribu lainnya terluka, termasuk sejumlah besar anak-anak dan perempuan, selain sekitar 1,4 juta orang mengungsi, dan sebagian besar korban dan pengungsi tercatat setelah 23 September.
Sejak Israel mengintensifkan serangannya di Lebanon selatan dan timur serta pinggiran selatan Beirut pada tanggal 23 September, upaya-upaya internasional untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata telah gagal.
Sumber: Aljazeera