BPIH Turun, PBNU Minta Pelayanan Haji Dipantau Jangan Sampai Menurun

Dia bertahap tahun ini pelayanan haji ditingkatkan lebih baik.

PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Fahrur Rozi mengaku turut berbahagia dengan diturunkannya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025. 

Baca Juga


"Saya merasa bergembira dan bersyukur bahwasannya pemerintah telah berusaha sungguh-sungguh untuk meningkatkan layanan haji dengan menurunkan biaya BPIH yang biasanya ongkos haji selalu naik, tahun ini sudah turun," ujar Kiai yang akrab disapa Gus Fahrur saat dihubungi Republika, Selasa (7/1/2025). "Ini saya kira prestasi dan kebaikan bagi jamah haji Indonesia," ucap dia. 

Kendati demikian, Gus Fahrur berpesan kepada pemerintah agar biaya murah haji tersebut tidak membuat layanan haji justru menurun. "Harga ini jangan sampai  menyebabkan penurunan kualitas, kita pantau bersama-sama. Saya melihat pelaksanaan haji tahun kemarin, kebetulan saya pergi haji dan saya melihat sudah bagus," kata dia. 

Amirul Hajj dalam penyelenggaraan haji 2024 ini mengatakan, layanan haji yang sudah dibangun mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada tahun kemarin sudah sangat bagus. Namun, dia berharap tahun ini ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. "Dalam bidang layanan yang saya lihat sudah sangat prima dan lebih bagus itu supaya terus ditingkatkan," kata Gus Fahrur. 

Menurut Gus Fahrur, para petugas haji tahun kemarin juga sangat sigap dan ada pengaturan Murur dan Tanazul yang sangat membantu jamaah dalam pelaksanaan Puncak Haji 2024 di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). 

"Itu kalau bisa ditingkatkan akan lebih efisien sehingga jamaah lebih banyak tidak berada di Mina sehingga Mina tidak terlalu padat," jelas Gus Fahrur.

Infografis Biaya Haji 2025 - (Dok Republika)

 

Dia menambahkan, pelayanan terhadap jamaah haji itu merupakan ibadah dan sebuah kehormatan. Karena itu, dia juga berharap semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji tahun ini bisa bekerja dengan ikhlas dan lebih baik lagi. 

"Kita percaya pemerintah ini sungguh-sungguh untuk memperbaiki kualitas layanan jamaah haji yang sangat kita perlukan," kata Gus Fahrur. 

Sebelumnya, Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M turun jika dibandingkan dengan biaya haji 2024. Kesepakatan ini dirumuskan dalam Rapat Kerja Kementerian Agama dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (6/1/2025). 

Rapat kerja ini menyepakati besaran BPIH untuk setiap jamaah haji reguler rata-rata sebesar Rp89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp16.000 dan 1 SAR sebesar Rp4.266,67. 

"Rerata BPIH tahun 1446 H/2025 M sebesar Rp 89.410.258,79. Biaya ini turun dibanding rerata BPIH 2024 yang mencapai Rp 93.410.286,00,” ujar Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar di Jakarta, Senin (6/1/2024).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler