Amerika Peringatkan Warganya Ancaman Serangan Teroris di Masjid Islamabad Pakistan

Ancaman teror mengemuka di media sosial Pakistan

panoramio.com
Masjid Shah Faisal Islamabad, Pakistan. Ancaman teror mengemuka di media sosial Pakistan
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Islamabad memperingatkan warganya untuk menjauhi masjid populer di ibu kota Pakistan karena potensi ancaman teroris.

Mereka mengeluarkan peringatan menyusul munculnya video media sosial awal pekan ini yang menampilkan seorang yang diduga anggota militan di Masjid Faisal di kota itu, yang menjadi tujuan wisata utama di Pakistan.

Baca Juga



Video singkat itu memperlihatkan orang tersebut memperlihatkan pamflet gambar tangan yang menampilkan bendera Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP), yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah ditetapkan sebagai organisasi teroris global. Video tersebut dibagikan pada Senin (10/2/2025 melalui media sosial yang berafiliasi dengan TTP.

Dilansir Voanews pada Kamis (13/2/2025), misi diplomatik Amerika Serikat melarang karyawannya bepergian ke area masjid hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Imbauan tersebut juga mendesak warga negara Amerika untuk menghindari area tersebut, dengan menyatakan bahwa "militan TTP telah mengeluarkan ancaman terhadap Masjid Faisal di Islamabad."

Peringatan ancaman teror dikeluarkan pada hari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba di Islamabad untuk kunjungan bilateral, di tengah peningkatan tindakan keamanan.

BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'

TTP secara rutin melancarkan bom bunuh diri dan serangan bersenjata terhadap pasukan keamanan Pakistan dan target resmi lainnya, terutama di distrik-distrik dekat dan di perbatasan negara itu dengan Afghanistan. Kekerasan tersebut telah menewaskan ratusan orang dalam beberapa tahun terakhir.

Islamabad menegaskan bahwa kelompok tersebut mengatur serangan teroris dari tempat perlindungan di Afghanistan dan terus-menerus meminta para pemimpin Taliban di negara tetangga itu untuk mengendalikan militan TTP.

Pemerintahan Taliban di Kabul, yang tidak diakui oleh negara mana pun, menyangkal keberadaan TTP atau organisasi militan asing lainnya di tanah Afghanistan. Mereka mengklaim bahwa tidak seorang pun diizinkan mengancam negara-negara tetangga dan sekitarnya dari Afghanistan.

Para kritikus mempertanyakan penyangkalan Taliban, dengan menunjuk pada serangan-serangan besar yang sering terjadi yang diklaim atau dikaitkan dengan Negara Islam-Khorasan (IS-K), afiliasi Afghanistan dari jaringan teroris Negara Islam transnasional.

Kekerasan tersebut telah menewaskan ratusan orang, termasuk para pemimpin senior Taliban, tokoh agama, dan anggota komunitas Syiah Afghanistan, sejak Taliban merebut kembali kendali negara tersebut pada 2021.

Pada Senin (10/2/2025), pejabat kontraterorisme PBB memperingatkan dalam pertemuan Dewan Keamanan bahwa IS-K adalah salah satu cabang Negara Islam yang “paling berbahaya”.

“ISIL-Khorasan terus menimbulkan ancaman yang signifikan di Afghanistan, kawasan ini, dan sekitarnya,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk kontraterorisme, Vladimir Voronkov dalam pertemuan tersebut, menggunakan akronim lain untuk IS-K.

BACA JUGA: KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan Akibat Gerakan Boikot Produk Pro Israel

Serangan terbaru yang diklaim oleh IS-K terjadi pada Selasa (11/2024) ketika seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di luar sebuah bank di kota Kunduz di timur laut Afghanistan.

Pejabat Taliban mengatakan ledakan itu menewaskan lima orang dan melukai tujuh lainnya. Beberapa sumber melaporkan bahwa para korban sebagian besar adalah anggota pasukan keamanan Taliban.

Taliban Kuasai Afghanistan - (Reuters/Aljazirah)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler