Tentaranya Diserang, Israel Kirim Bala Bantuan, Kembali Disergap Al Qassam
Bala bantuan penjajah juga diserang al Qassam.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Brigade al-Qassam merilis operasi militer terbaru, yang dijuluki Breaking The Sword, saat para pejuangnya melakukan penyergapan, terhadap pasukan pendudukan Israel di sebelah timur Beit Hanoun di Gaza utara pada Ahad (20/4/2025), seperti dilaporkan Al Mayadeen.
Secara rinci, sayap militer Hamas tersebut menyatakan bahwa para pejuangnya menargetkan kendaraan Storm militer Israel, yang digunakan oleh Batalyon Intelijen Tempur Divisi Gaza, dengan peluru anti-tank, yang mengakibatkan korban jiwa yang dikonfirmasi.
Ketika bala bantuan penjajah tiba untuk melakukan operasi penyelamatan, mereka disergap dengan bahan peledak anti-personel, yang menyebabkan pasukan tewas dan terluka.
Al-Qassam juga mengonfirmasi penargetan posisi militer Israel yang baru didirikan di area penyergapan dengan empat peluru RPG, diikuti oleh tembakan mortir. Media militer kelompok itu merilis rekaman yang menunjukkan serangan terhadap kendaraan pendudukan penyerang di dekat lingkungan al-Tuffah di sebelah timur Kota Gaza.
Penyergapan tersebut terjadi pada Ahad, ketika Brigade al-Qassam mengumumkan pelaksanaan penyergapan kompleks di lingkungan al-Tuffah di sebelah timur Kota Gaza, tempat pasukan Israel mengalami banyak korban, termasuk yang tewas dan terluka.
Media Israel mengakui tewasnya seorang tentara Israel dan empat lainnya cedera dalam insiden serius di Jalur Gaza. Saluran KAN Israel menunjukkan bahwa insiden di Gaza utara terjadi di dekat lokasi yang dikunjungi oleh Perdana Menteri Israel Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Katz, pekan lalu.
Media Israel mengutip pernyataan mantan perwira intelijen Israel Michael Milstein bahwa "yang memperkuat ketahanan Hamas adalah keyakinan ideologisnya yang mendalam, yang memungkinkannya bertahan sampai akhir."
"Pejuang Hamas siap bertempur sampai akhir," ungkapnya.
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), menerbitkan rekaman yang mendokumentasikan para pejuangnya yang menyita dua pesawat drone militer Israel saat mereka sedang melakukan misi pengintaian di langit Kota Gaza.
Operasi tersebut dilakukan saat Israel terus meningkatkan serangannya ke Gaza, menggusur dan membunuh puluhan ribu orang serta memperburuk krisis kemanusiaan di daerah kantong tersebut.