Kampus Harus Selamatkan Generasi dari Gagal Paham Ideologi Bangsa
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dosen dan tenaga pendidik (guru) memiliki peran stategis dalam memperkuat sosialisasi Empat Pilar MPR RI, bagi berbagai lapisan masyarakat, di negeri ini.
Sebagai ujung tombak pembangunan karakter bangsa, peran ini penting dimainkan agar pemahaman kembali nilai- nilai kebangsaan di kalangan generasi penerus bangsa tidak tenggelam oleh hiruk pikuk moderenisasi.
"Dengan dihilangkannya pelajaran PMP dan P4, kita tidak bisa bicara lagi soal pengiatan ideologi bangsa di negara ini," kata Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Eddy Prabowo, di Semarang, Kamis (21/4) malam.
Padahal, jelasnya, penting dipahami, Indonesia ini merupakan negara demokrasi yang merdeka, memiliki UUD 1945 sebagai konstitusi serta Pancasila sebagai dasar negara. Dan ternyata, sampai hari ini, masih banyak anak- anak yang tidak memahami --bahkan-- yang tidak hafal pun banyak.
"Ini kan sesuatu yang 'menakutkan' jika dihadapkan pada persoalan internasional maupun kenegaraan, di tengah kemajuan teknologi informasi yang sudah tidak membatasi kita ini," katanya, usai pembukaan Pelatihan untuk Pelatih (ToT) Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bagi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah, di Semarang ini.
Menurut Eddy, jangan sampai bangsa ini terombang- ambing dalam situasi tersebut. Bangsa ini harus tetap berdiri dengan kuat di atas pondasi negara yang kokoh, yang dibangun dengan ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Karena ini merupakan kesepakatan bersama para pendiri bangsa, bahwa berdirinya bangsa ini dibangun dari berbagai keragaman suku, budaya, agama serta paham yang berbeda- beda.
Ia memahami bahwa MPR ini hanya berkekuatan 692 orang, yang terdiri atas 560 orang anggota DPR serta 132 orang anggota DPD. Kalau hanya mengandalkan kekuatan ini saja sosialisasi ini tidak akan bisa berjalan cepat.
"Makanya MPR RI perlu menggandeng berbagai komponen, salah satunya perguruan tinggi yang ada di negeri ini, guru negeri maupun swasta serta LSM yang punya kepedulian untuk menegakkan ideologi bangsa ini," ujar politisi Partai Gerindra ini.
Hal ini diamini oleh Rektor Universitas Diponegoro (Undip), Yos Johan Utama. menurutnya, bernegara ini dasarnya adalah ideologi. Ideologi merupakan sebuah kesepakatan bersama sebagai sebuah tuntunan, cita- cita dan bagaimana mewujudkan cita-cita tersebut.
Ini harus terus menerus ditanamkan kepada para generasi penerus bangsa agar mereka tahu dan memahami bagaimana cara untuk melaksanakan ideologi ini. "Kalau generasi penerus ini tidak memahami, dalam kehidupan bernegara pasti akan melenceng dari cita- cita para pendiri bangsa," tegasnya.
Karena, lanjutnya, ideologi bangsa ini tidak cukup dibaca secara tekstual saja. Dengan membaca secara tekstual belum tentu ideologi tersebut akan bisa dipahami maknanya.
Makanya ToT Empat Pilar MPR RI ini menjadi penting dilakukan bagi perguruan tinggi. Karena ToT ini tidak sekedar membaca secara tekstual, namun juga diajarkan bagaimana makna dan implementasinya.
Sehingga, pemahaman ini nantinya akan ditularkan secara masif di lingkungan kampus masing- masing. "Dengan begitu strategi penguatan pemahaman empat pilar kebangsaan di kalangan generasi penerus bangsa ini menjadi sangat penting," kata Yos Johan.