Rabu 01 Apr 2020 00:23 WIB

Cairan Disinfektan Hanya Berpengaruh di Area Tertentu

Cairan disinfektan tidak berpengaruh ke virus yang sudah masuk ke tubuh.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah santri antre masuk ke dalam bilik disinfektan saat tiba di Terminal Tegal, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020). Dinas Kesehatan Kota Tegal memeriksa sebanyak 120 santri asal Tegal yang pulang dari Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka dalam upaya antisipasi penyebaran COVID-19
Foto: Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO
Sejumlah santri antre masuk ke dalam bilik disinfektan saat tiba di Terminal Tegal, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020). Dinas Kesehatan Kota Tegal memeriksa sebanyak 120 santri asal Tegal yang pulang dari Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka dalam upaya antisipasi penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Health Promoting Unit (HPU) Fakultas Peternakan UGM Nanung Danar Dono mengatakan disinfectant chamber (bilik disinfektan) dapat dipakai untuk mengurangi risiko penularan virus corona di area tertentu dengan bahan kimia yang tepat. Namun, cairan tersebut tidak berpengaruh terhadap virus yang telah masuk ke dalam tubuh.

"Disinfektan ini memang mengurangi risiko penularan virus corona di area tertentu seperti masjid, kantor, supermarket dan sebagainya dengan bahan-bahan kimia yang dipilih dan dosis yang tepat. Tetapi kalau virus tersebut sudah masuk dalam tubuh cairan tersebut tidak berguna. Maka, masyarakat harus tetap  menjaga jarak aman secara fisik dari kerumunan orang," katanya, Selasa (31/3).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan WHO justru tidak merekomendasikan alat tersebut karena dikhawatirkan akan memicu munculnya gangguan kesehatan di masa yang akan datang jika penggunaan dan bahan kimianya tidak tepat. Sebab, biasanya cairan tersebut digunakan di industri peternakan yang sudah menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) ketika akan memasuki area peternakan khususnya di pembibitan dan kandang produksi unggas komersial skala sedang dan besar.

Tanpa sistem disinfeksi, industri peternakan akan menghadapi risiko yang besar. Model, sistem dan bahan-bahan disinfektan dapat berbeda-beda. Ada yang dalam bentuk ruang atau kamar maupun kolam pemandian. Ketiga metode tersebut cukup efektif untuk mencegah masuknya bibit penyakit (jamur, bakteri, virus) oleh pemilik kandang, petugas kandang, pengunjung maupun oleh siapa pun yang masuk ke area kandang.

Lalu, cairan disinfektan yang dipaparkan tidak dapat menjangkau virus yang telah telanjur masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi organ. Dalam kasus ini, penggunaan cairan tersebut kurang memberikan manfaat.

"Saat ini untuk mencegah penularan Covid-19 masih tetap physical distancing

yaitu menjaga jarak aman secara fisik dari (kerumunan) orang. HPU Fakultas Peternakan UGM ikut mengimbau kepada seluruh pihak untuk mematuhi fatwa ulama dan instruksi pemerintah untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal-hal mendesak," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement