REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Agar tidak menghambat mahasiswa dalam menyelesaikan kuliah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengambil kebijakan dalam hak tugas akhir. Para mahasiswa S-1 yang sebelumnya diwajibkan menyusun skripsi sebagai tugas akhir, bisa mengganti tugas tersebut dengan dengan membuat karya teknologi, karya ilmiah atau karya sastra.
''Kebijakan ini kami ambil juga untuk menindaklanjuti komitmen kampus perihal physical distancing di tengah pandemi covid-19,'' jelas Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UMP, Dr Jebul Suroso, Ahad (5/4).
Dia menyebutkan, keputusan untuk memberi kemudahan bagi para mahasiswa tersebut, ditetapkan dalam Surat Keputusan Rektor tertanggal 4 April 2020. Dalam SK tersebut, karya ilmiah disusun bersama dengan pembimbing, dengan memperhatikan kaidah penulisan yang berlaku.
''Namun dia menyebutkan, karya ilmiah yang akan diakui memiliki bobot sama dengan skripsi harus berupa karya ilmiah yang dimuat di jurnal nasional ber ISSN,'' katanya.
Sedangkan pada mahasiswa yang memilih untuk tetap menyusun skripsi, Jebul mempersilakan mereka untuk menyelesaikan skripsinya. Namun dia menyarankan, proses pengambilan data dilakukan secara online dengan memanfaatkan teknologi informasi, atau menggunakan data sekunder atau dengan mengalihkan ke metode sistematik review.
''Demikian juga dalam proses pengajuan judul, proses bimbingan, seminar proposal, sampai dengan ujian skripsi, semuanya harus dilakukan dengan cara online,'' katanya.
Terkait kebijakan ini, Jebul menyatakan, pimpinan fakultas telah diminta untuk memfasilitasi dan menjamin proses pengelolaan tugas akhir mahasiswa dalam bentuk skripsi maupun non skripsi. ''Termasuk pengakuan karya mahasiswa non skripsi, agar proses akademik yang dilaksanakan mahasiswanya tetap berjalan lancar,'' katanya.