Senin 04 May 2020 10:40 WIB

Pria Obesitas Rentan Alami Kematian Akibat Covid-19

Penelitian di Inggris mengungkap bahwa Covid-19 lebih mematikan pada pria obesitas.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Hasil penelitian di Inggris menunjukkan pria obesitas lebih berrisiko mengalami kematian karena Covid-19.
Foto: REUTERS
Hasil penelitian di Inggris menunjukkan pria obesitas lebih berrisiko mengalami kematian karena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika virus corona tipe baru ditemukan menyebabkan penyakit seperti pneumonia di Wuhan, China, para peneliti dan pakar medis dari seluruh dunia memulai pencarian untuk mengumpulkan informasi tentang virus, bagaimana hal itu mempengaruhi tubuh, dan cara-cara terbaik untuk mengatasinya. Ibu hamil, lansia, orang dengan gangguan kesehatan kronis, perokok, dan lainnya dimasukkan ke dalam kategori berisiko tinggi.

Belakangan, berbagai penelitian juga menemukan bahwa pria lebih mungkin terinfeksi virus corona daripada wanita. Perkembangan terbaru juga menyebutkan obesitas sebagai faktor risiko.

Baca Juga

Sebuah penelitian di Inggris juga menemukan bahwa orang gemuk, terutama pria, berisiko tinggi mengalami kematian akibat infeksi virus corona. Seperti dilansir laman Times Now News, penelitian ini kabarnya melibatkan 16.749 pasien dari 166 rumah sakit di Inggris.

Dari hasil penelitian terungkap bahwa virus corona lebih mematikan bagi pasien pria atau obesitas. Pasien laki-laki dan obesitas, menurut penelitian ini, berisiko lebih tinggi meninggal karena infeksi Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona tipe baru, yang sekarang disebut SARS-CoV-2.

Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Edinburgh, Universitas Liverpool, dan Imperial College, London.  Menurut penelitian tersebut, menjadi gemuk dapat meningkatkan risiko kematian secara signifikan karena Covid-19, sebuah pengamatan yang tidak dilakukan di tempat asal virus, yakni di China.

Bisa jadi, itu tak menjadi fokus di China karena Negeri Tirai Bambu itu memiliki tingkat obesitas jauh lebih sedikit daripada di Inggris. Obesitas dipandang sebagai faktor risiko pada semua kelompok umur.

"Meskipun angka kematian yang disesuaikan dengan usia terpantau tinggi pada orang tua, sebagian besar pasien dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19 dan belum tentu akan meninggal jika tidak obesitas," demikian penelitian yang dipublikasikan di medRxiv.

Mengapa kelebihan berat badan merupakan faktor risiko untuk pasien Covid-19? Obesitas diketahui sebagai faktor risiko untuk berbagai kondisi kronis seperti, diabetes tipe 2, kanker, dan lainnya.

Oleh karena itu, obesitas dapat menjadi penyebab di balik lebih banyak kondisi kesehatan, yang juga meningkatkan risiko kematian karena Covid-19. Selain itu, para peneliti menemukan bahwa obesitas dapat menimbulkan badai sitokin di dalam tubuh -- reaksi sistem kekebalan tubuh, yang dianggap bertanggung jawab oleh berbagai dokter dan ahli atas kematian akibat Covid-19.

Menurut peneliti, orang gemuk dapat menderita penurunan fungsi paru karena peradangan pada jaringan adiposa, yakni jaringan lemak di bawah kulit dan di sekitar organ dalam. Kondisi ini dapat memicu badai sitokin dan menyebabkan kematian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement