REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan wabah Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga aspek kemanusiaan, sosial, dan ekonomi secara lebih luas.
“Semakin meluasnya dampak wabah ini, perlu disikapi dengan percepatan peningkatan pengetahuan masyarakat untuk mengatasi potensi risiko dan ancaman masalah kesehatan, agar masyarakat mampu mengambil langkah tepat dan cepat untuk melindungi diri dari Covid-19,” katanya di Jakarta, seperti dalam keterangannya.
Namun, kenyataannya, berubah bukanlah suatu hal yang mudah. Berubah untuk mengusir wabah Covid-19 memerlukan suatu langkah pendekatan komunikasi khusus yang mengarah pada tujuan perubahan perilaku untuk menurunkan kasus Covid-19.
Untuk menghadapi perubahan itu, pemerintah menyediakan layanan Interactive Voice Response (IVR) 321 sebagai salah satu media edukasi pencegahan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Layanan tersebut diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), USAID, dan PT XL Axiata Tbk.
Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Pencegahan Covid-19 telah disusun bersama Tim Johns Hopkins Center for Communication Program sebagai counterpart dari USAID. Ia menambahkan, dokumen ini menjadi acuan bagi berbagai pihak terkait dalam memberikan edukasi dan mendorong perubahan perilaku masyarakat yang mengarah pada pencegahan Covid-19. Selain itu, layanan 321 juga menjadi salah satu pilihan saluran komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat umum untuk memperoleh informasi tentang Covid-19.
Sementara itu Direktur USAID Indonesia Ryan Washburn mengatakan dalam perang melawan Covid-19, kita semua menghadapinya bersama-sama. “USAID serta seluruh masyarakat, pemerintahan, LSM, dan sektor swasta mendukung respons terhadap COVID-19, di Amerika dan di seluruh dunia,” ujarnya.