Jumat 22 May 2020 04:30 WIB

Alasan Sering Lapar Selama Karantina dan Solusinya

Banyak orang sering merasa lapar selama karantina di rumah.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Banyak orang sering merasa lapar selama karantina di rumah (Foto: ilustrasi ngemil)
Foto: Piqsels
Banyak orang sering merasa lapar selama karantina di rumah (Foto: ilustrasi ngemil)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih banyak di rumah terkadang membuat orang melakukan kebiasaan ngemil. Banyak orang merasa lapar selama karantina di rumah.

Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan seringnya rasa lapar tersebut muncul. Kelebihan lemak dalam tubuh, misalnya, memengaruhi rasa lapar dan perasaan kenyang. menurut

Baca Juga

"Faktanya, ketika kita menambah hormon berat seperti leptin dan insulin akan meningkatkan rasa lapar. Dengan kata lain, semakin kita bertambah berat badan, semakin besar risiko kelaparan di antara waktu makan dan bertambahnya berat badan," kata Ahli Gizi, Nicoletta Bocchin, dikutip laman Well and Good, Jumat (22/5).

Tapi jangan khawatir, tentu ada cara untuk mengendalikan rasa lapar tersebut. Berikut beberapa penyebab paling umum berikut solusi untuk mengendalikannya agat mada karantina menjadi lebih sehat.

Makanan cepat saji

Konsumsi berlebihan makanan cepat saji bida saja menjadi salah satu faktornya. Sebut saja pizza, focaccia, makanan panggang yang dibuat dengan tepung halus dan gula.

Mekanisme ini menyebabkan peningkatan produksi hormon insulin yang pada gilirannya merangsang rasa lapar tiba-tiba sebelum waktu makan. Hal ini menyebabkan kenaikan berat badan pun tidak dapat terhindarkan.

photo
(Foto: ilustrasi makanan junk food) - (Flickr)

Solusinya bisa dengan mencoba untuk membuat makanan yang sehat dan seimbang setiap hari menggunakan sayuran yang kaya serat. Ini bisa memperlambat pengosongan lambung, meningkatkan rasa kenyang dan membantu menghindari makanan tambahan. Makanan cepat saji boleh saja dinikmati setidaknya sepekan sekali.

Merasa bosan

Saat merasa bosan, orang kerap mencari camilan gurih atau manis seperti keripik, biskuit, dan lainnya. Ini merupaka  makanan yang memiliki indeks kenyang rendah, banyak kalori, gula, dan lemak yang berbahaya.

Sedikit buah kering yang diselimuti dengan cokelat hitam bisa menjadi solusi yang sangat baik. Ini berguna sebagai asupan serat dan asam lemak esensial sekaligis sumber triptofan, untuk produksi serotonin, hormon suasana hati yang baik.

Kurang tidur

Terkadang banyak makan bukan karena kelaparan, tetapi akibat kelelahan. Terlebih lagi, jika kurang tidur di malam hari, tubuh meningkatkan produksi ghrelin, hormon kelaparan, dan menurunkan leptin, hormon kenyang.

Sedangkan istirahat meningkatkan berfungsinya metabolisme, yang membantu mengubah makanan menjadi energi. Solusinya coba memilih makanan sangat asin seperti makanan kaleng, keju, potongan dingin, makanan yang dimasak saat makan malam. Ini untuk membantu dan menstimulasi rasa haus sehingga ingin minum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement