REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pada mobil dengan mesin konvensional, opsi mesin yang ditawarkan biasanya ditetapkan berdasar kapasitas mesin dan tenaganya. Dalam mobil listrik, varian biasanya ditawarkan berdasar kapasitas baterai yang berdampak pada daya jelajah.
Tesla pun melakukan hal tersebut dengan menawarkan Model 3 dalam varian standard range, mid range dan long range. Dilansir dari Electrive pada Kamis (21/5), permintaan Model 3 long range di Cina ternyata mulai mengalami peningkatan.
Pabrikan Amerika itu pun memutuskan untuk mulai memproduksi Model 3 long range di Cina. Produk yang dirakit di Shanghai itu pun dihadirkan dengan sistem penggerak roda belakang.
Tadinya, Tesla hanya memasarkan standard range berpenggerak empat roda. Meskipun, konsumen juga dapat mengubah dengan tipe penggerak roda belakang agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
Oleh karena itu, varian long range akan ditawarkan dalam penggerak roda belakang agar dapat menekan harga produk. Dengan adanya kompensasi ini, maka peningkatan kapasitas baterai tak terlalu mendongkrak harga secara signifikan.
Produk ini pun diklaim memiliki daya jelajah hingga 650 kilometer. Ditargetkan, varian long range dapat mulai dipasarkan pada Juni 2020.
Terkait produk secara umum, Tesla Model 3 adalah sebuah mobil listrik dalam format sedan empat pintu. Mobil yang diperkenalkan pada 2017 ini dibekali dengan tiga opsi daya jelajah yakni sekitar 400 kilometer, 500 kilometer dan 650 kilometer.
Mobil ini dihadirkan dengan sejumlah fitur keamanan mutakhir. Hal itu dibuktikan dengan adanya delapan kamera yang terpasang dalam mobil tersebut. Seluruh kamera itu sengaja disematkan sebagai penunjang fitur autopilot, dashcam dan sentry mode security system.