Sabtu 30 May 2020 13:39 WIB

Prototipe Starship Milik Space X Meledak Setelah Uji Coba

Ledakan ini yang keempat kalinya kendaraan uji Starship hancur saat pengujian.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Starship milik SpaceX
Foto: cnet
Starship milik SpaceX

REPUBLIKA.CO.ID,  BROWNSVILLE -- Prototipe Starship milik Space X meledak dengan hebat di Texas Selatan beberapa saat setelah uji coba mesin Raptor pada Jumat (29/5). Starship adalah kendaraan ulang alik yang rencananya akan digunakan untuk perjalanan ruang angkasa.

Ledakan tersebut terjadi, tepatnya, di situs uji SpaceX di Boca Cica, di sebelah timur Brrrownsville dekat perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko. SpaceX mengevakuasi area di sekitar lokasi uji coba dan tidak ada laporan cedera.

Baca Juga

Seperti yang dilansir dari Space Flight Now, Sabtu (30/5) awan uap muncul di sekitar bagian bahwa kendaraan Starship (yang terbuat dari stainless steel) beberapa saat setelah mesin Raptor muncul untuk menyelesaikan tes tembak normal yang berlangsung beberapa detik.

Uap juga terlihat mengalir dari ventilasi yang lebih tinggi pada kendaraan Starship sebelum ledakan. Starship dipenuhi dengan metana kriogenik dan propelan oksigen cair untuk pengujian.

Api itu tampaknya berasal di dekat pangkal roket. Starship hampir seketika diliputi bola api. Beberapa webcam langsung yang diarahkan ke Starship menunjukkan puing-puing dari roket yang jatuh di sekitar tempat uji dan juga tampak mengalami kerusakan.

Ledakan itu terjadi sehari sebelum tim SpaceX yang terpisah di Kennedy Space Center di Florida merencanakan upaya peluncuran kedua untuk pesawat luar angkasa perusahaan dengan awak di atas roket Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Crew Dragon. Percobaan dibatalkan pada Rabu (27/5) karena cuaca buruk.

Starship adalah pesawat ruang angkasa SpaceX generasi berikutnya. Perusahaan bermaksud menjadikan Starship dan roket pendorongnya, yang disebut Super Heavy, bisa menggantikan Falcon 9 dan Crew Dragon.

Kendaraan Starship yang dikembangkan secara pribadi berdiri setinggi sekitar 164 kaki (50 meter). Sirip aerodinamis, tidak ada di roket untuk tes pada Rabu (27/5). Kendaraan tersebut sekitar 30 kaki (sembilan meter) dengan diameter, sekitar satu setengah kali diameter jet jumbo Boeing 747.

Peristiwa ledakan ini menandai keempat kalinya sebuah kendaraan uji Starship hancur selama pengujian darat dalam setidaknya kurang dari dari enam bulan. Prototipe Starship awal pecah selama pengujian tekanan cryogenic di Boca Chica November lalu. Ini kurang dari dua bulan setelah pendiri SpaceX Elon Musk mengadakan presentasi di situs pengujian Texas Selatan untuk memberikan pembaruan pada rencana perusahaan terhadap Starship.

September tahun lalu, Musk menyarakankan prototipe Starship pertama dapat melakukan uji terbang di ketinggian atmosfer sebelum akhir 2019. Tapi SpaceX sejak itu menyempurnakan desain Starship dan memperkenalkan teknik manufaktur yang ditingkatkan untuk mengatasi kekurangan struktural.

Roket uji Starship kedua runtuh selama uji tekanan lain pada awal Maret. Yang ketiga runtuh selama tes pemuatan kriogenik yang serupa pada 3 April. Kecelakaan Jumat (29/5), adalah kecelakaan Starship pertama yang terjadi bersamaan dengan uji mesin Raptor.

Tetapi SpaceX dengan cepat beralih ke prototipe Starship berikutnya sebagai bagian dari proses pengembangan berulang perusahaan. Starship tambahan sudah dalam produksi untuk tahap berikutnya di Boca Chica.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement