Selasa 09 Jun 2020 09:07 WIB

NASA Selesaikan Flyby Kelima untuk Selidiki Korona Matahari

Parker Solar Probe diluncurkan pada Agustus 2018 untuk mempelajari korona matahari,

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Matahari. ILustrasi
Foto: Dailymail
Matahari. ILustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe NASA telah melakukan flyby kelima ke matahari. Probe tersebut melakukan penerbangan pada titik terdekatnya dengan matahari pada Senin (8/6).

Probe tersebut telah melakukan pengamatan maraton matahari sejak 9 Mei, ketika para ilmuwan yang berafiliasi dengan misi tersebut ingin memecahkan lebih banyak rahasia tentang cara kerja matahari.

Pengamatan akan berlanjut hingga 28 Juni atau total lebih dari tujuh pekan pengukuran selama penerbangan kelima probe melewati matahari. Pendekatan terdekat dari orbit ini, yang disebut perihelion, terjadi pada pukul 04.23 pagi EDT pada Ahad (7/6).

Pada saat itu, probe berada sekitar 11,6 juta mil (18,7 juta km) dari permukaan matahari dan melintas dengan kecepatan lebih dari 244.000 mph (393.000km/ph) relatif terhadap matahari. Dilansir dari Space, Senin (8/6) Parker Solar Probe diluncurkan pada Agustus 2018 dalam sebuah misi untuk mempelajari atmosfer luar matahari, yang disebut korona.

Parker Solar Probe dilengkapi dengan empat rangkaian instrumen yang berbeda untuk mencoba memecahkan dua misteri utama yang diajukan oleh para ilmuwan yang ingin memahami cara kerja matahari dan yang lain menyukainya.

Pertama, korona luar biasa panas, jutaan derajat dan lebih panas daripada permukaan matahari yang terlihat. Para ilmuwan ingin memahami bagaimana wilayah ini mencapai suhu yang begitu mempesona.

Kedua, korona berfungsi sebagai landasan untuk angin matahari, aliran partikel bermuatan yang mengalir dari matahari dan melintasi tata surya. Angin matahari mencapai kecepatan luar biasa di korona dan para ilmuwan juga ingin memahami bagaimana proses itu terjadi.

Perihelion kelima akhir pekan ini merupakan awal dari kegaiatan menarik lainnya. Pada 10 Juli (11 Juli GMT), Parker Solar Probe akan melakukan penerbangan lintas Venus. Manuver ini adalah satu dari serangkaian yang sangat penting untuk mempercepat pesawat ruang angkasa hingga cukup untuk terus menuju matahari. Memberikan probe semakin dekat pada bintang selama perihelion berlalu.

Flyby pada Juli juga akan menjadi kesempatan utama untuk mempelajari tetangga Bumi itu. Karena pesawat ruang angkasa akan melintas hanya 517 mil (832 km) di atas permukaan Venus.

Secara khusus, jalur terbang ini harus memberi ilmuwan informasi penting tentang bagaimana atmosfer Venus menggiring menjauh dari ekor planet itu. Penerbangan yang melewati suatu titik, khususnya pendekatan pesawat ruang angkasa yang dekat ke sebuah planet atau bulan untuk pengamatan (flyby) akan mendorong Parker Solar Pribe lebih dekat ke target utamanya selama manuver perihelion berikutnya. Pada akhir misi yakni akhir 2025, peswat ruang angkasa akan meluncur empat juta mil (enam juta km) jauhnya dari permukaan matahari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement