REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet bebas gluten menjadi sangat populer di Amerika Serikat (AS). Diperkirakan 30 persen penduduk AS menghindari gluten, alhasil kini banyak restoran yang menyediakan makanan bebas gluten.
Gluten merupakan campuran dua protein yang ditemukan dalam roti dan produk makanan apa pun yang mengandung gandum, seperti sereal, pasta, dan makanan kemasan. Namun protein itu bisa sulit dicerna, dan bisa memperburuk atau bahkan menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Melansir Cnet, Rabu (10/6) ada tiga alasan utama mengapa begitu banyak orang yang mulai menghindari gluten pada makanannya.
Diet keto dan paleo semakin populer
Kenaikan popularitas diet keto, paleo dan diet rendah karbohidrat juga memengaruhi tingginya permintaan makanan bebas gluten. Program diet tersebut memang mengharuskan seseorang untuk mengurangi konsumsi roti dan gluten.
Untuk diet Keto, ahli menyarankan agar produk roti dan gandum dikurangi terutama karena itu tinggi karbohidrat. Sementara diet paleo harus membatasi roti dan semua biji-bijian, termasuk biji-bijian yang mengandung gluten, karena tujuan dari diet ini adalah untuk mengurangi konsumsi makanan olahan dan tetap berpegang pada makanan dalam bentuk utuh.
Masalah kesehatan pada gluten
Argumen utama seseorang menghindari gluten karena itu mengandung protein yang resisten terhadap pencernaan pada manusia. Menurut ahli, gluten bisa memicu usus bocor atau permeabilitas usus, serta memicu autoimun respon.
Gluten yang ditemukan dalam gandum juga mengandung inhibitor Amylase-trypsin, yang terbukti menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan. Aglutinin bibit gandum adalah sejenis lektin yang ditemukan dalam gandum yang juga terkait dengan masalah autoimun dan peradangan.
Studi menunjukkan bahwa efek gluten terutama berdampak pada orang dengan penyakit celiac.
Penyakit celiac dan sensitivitas gluten
Penyakit celiac adalah kelainan autoimun yang terjadi akibat konsumsi gluten. Ini bisa berkembang dan menyebabkan kerusakan pada usus kecil dan memicu gangguan pencernaan. Padahal usus kecil bertanggung jawab untuk membantu tubuh menyerap nutrisi.
Ketika penyakit celiac tidak terdiagnosis atau tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti diabetes, multiple sclerosis atau kanker GI.
Bahkan jika Anda tidak memiliki alergi gandum atau gluten yang parah atau penyakit celiac, bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, kembung bahkan kabut otak. Sekitar 18 juta orang di AS melaporkan memiliki sensitivitas terhadap gluten.