Selasa 16 Jun 2020 10:23 WIB

Manufaktur Kembangkan Fitur Antivirus di dalam Mobil

Fitur di dalam mobil berkembang agar bisa menghilangkan virus yang ada.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Pandemi corona yang terjadi secara global telah memberikan dampak bagi industri otomotif. Salah satu dampak yang terjadi adalah dalam hal perkembangan fitur dalam mobil.

Mengingat, kini, masyarakat cenderung lebih aware terhadap kesehatan sehingga akan cukup memperhatikan sterilisasi dalam kabin. Dilansir dari Car Advice pada Senin (15/6), salah satu brand yang mengakui dampak corona bagi fitur dalam mobil adalah Kia.

Baca Juga

Jenama Korea itu mengamini, para insinyur Kia pun tertantang untuk menghadirkan fitur yang mampu memberikan rasa aman bagi pengendara yang sangat memperhatikan kesehatan.

Kepala Desain Kia, Karim Habib mengatakan, saat ini Kia tengah mengembangkan sejumlah fitur yang dapat berperan dalam menjadi anti virus dalam mobil.

"Kita tengah mendalami kemungkinan penggunaan lapisan anti virus untuk interior. Kita juga mendalami manfaat pengaturan suhu dan penggunaan sinar ultraviolet untuk membersihkan kabin dari virus," kata Karim Habib.

Mei lalu, Hyundai pun sempat mengungkap bahwa pabrikan yang juga berasal dari Korea tengah mengembangkan sejumlah fitur serupa. Beberapa fitur yang dikembangkan itu diantaranya adalah penggunaan ultraviolet, penggunaan antifouling materials pada sejumlah bagian dan removable- washable seat covers.

Salah satu fitur yang dinilai Hyundai cukup efektif adalah penggunaan lampu ultraviolet. Oleh karena itu, Hyundai pun secara intensif melakukan riset untuk penggunaan lampu kabin dengan ultraviolet sehingga mampu berperan dalam langkah-langkah sterilisasi kabin.

Selain itu, pada Mei lalu Ford pun sempat menyatakan bahwa pabrikan Amerika itu tengah mengembangkan fitur pemanas kabin. Fitur ini sendiri hadir lewat pemanfaatan sejumlah energi panas yang dihasilkan oleh mesin mobil. Pengembangan ini juga melibatkan software khusus yang akan mengatur jalanya proses pemanasan kabin.

Dengan berbekal fitur climate control dan panas yang dihasilkan oleh mesin, sistem ini akan membuat temperatur dalam kabin meningkat menjadi 56 derajat celcius selama 15 menit. Diharapkan, panas yang dihadirkan itu akan berperan signifikan dalam membunuh virus yang ada di dalam kabin.

Ford pun mengklaim, fitur ini dapat mengurangi konsentrasi virus hingga 99 persen. Pengembangan ini sendiri dilakukan oleh Ford dengan menggandeng para ilmuan dari Ohio State University (OSU).

Pengawas Laboratorium Mikrobiologi OSU, Jeff Jahnes mengatakan, hal ini telah didukung dengan studi yang membuktikan bahwa pemanasan pada level dan durasi tersebut telah mempu mengurangi konsentrasi virus yang melekat pada permukaan interior mobil. Bahkan, berdasar pengujian, cara ini juga dianggap lebih efektif dibanding melakukan penyemprotan disinfektan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement