REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terhentinya industri pariwisata dan penerbangan akibat pandemi Covid-19 membuat konsumen berbondong-bondong meminta pengembalian dana atas tiket yang dibatalkan. Pasalnya, situasi tak memungkinkan untuk bepergian.
Namun, ada maskapai yang memilih tidak memberikan uang, melainkan voucher tiket pesawat yang bisa dipakai kemudian hari. Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman menuturkan, memberikan voucher adalah jalan tengah untuk tetap tidak mengabaikan hak konsumen sembari mempertahankan keberlangsungan maskapai.
"Kalau dikembalikan (semua) dalam bentuk tunai, maskapai bisa bangkrut," kata Gerry dalam diskusi daring, Kamis (18/6).
Selama pandemi, industri pariwisata dan penerbangan kehilangan pendapatan. Di sisi lain, para pelaku bisnis juga harus tetap menggelontorkan dana operasional meski tak ada pemasukan yang cukup.