Jumat 19 Jun 2020 13:28 WIB

Ini yang Terjadi pada Manusia Jika tak Ada Virus di Bumi

Virus membuat kehidupan di Bumi menjadi seimbang.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas kesehatan keluar dari laboratorium bergerak sebelum menganalisis sampel yang dikumpulkan selama tes coronavirus massal di Jakarta, Indonesia, Kamis, 18 Juni 2020
Foto: AP /Achmad Ibrahim
Petugas kesehatan keluar dari laboratorium bergerak sebelum menganalisis sampel yang dikumpulkan selama tes coronavirus massal di Jakarta, Indonesia, Kamis, 18 Juni 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang berpikir virus adalah musuh manusia. Ada banyak virus yang menyebabkan jutaan manusia meninggal karena infeksi. Sebut saja epidemi influenza 1918, Black Death atau lainnya.

Namun, ternyata manusia justru tidak bisa hidup tanpa adanya virus di dunia. Bagaimana jika semua virus di Bumi ini hilang?

Baca Juga

"Jika semua virus tiba-tiba menghilang, dunia akan menjadi tempat yang indah selama sekitar satu setengah hari, dan kemudian kita semua akan mati - itulah intinya," kata ahli epidemiologi di University of Wisconsin-Madison, Tony Goldberg seperti dikutip BBC, kamis (18/6).

Ahli virus di Universitas Otonomi Nasional Meksiko, Susana Lopez Charretón mengatakan sebagian besar virus tidak bersifat patogen bagi manusia. Virus banyak yang memainkan peran integral dalam menopang ekosistem. Sedangkan lainnya, mampu menjaga kesehatan organisme individu, mulai dari jamur dan tanaman hingga serangga dan manusia.

“Kita hidup dalam keseimbangan sempurna. Dan virus adalah bagian dari itu, saya pikir kita akan ‘selesai’ jika tidak ada virus,” ujar dia.

Tak hanya itu, berdasarkan penelitian virus sejauh ini juga diketahui mampu membunuh sekitar 20 persen dari semua mikroba yang ada di samudera. Termasuk sekitar 50 persen dari semua bakteri laut, setiap harinya.

Dengan memusnahkan mikroba, virus memastikan bahwa plankton penghasil oksigen memiliki cukup nutrisi untuk melakukan fotosintesis tingkat tinggi, yang pada akhirnya mempertahankan banyak kehidupan di Bumi.

Lebih jauh, percaya atau tidak virus bisa melindungi keberadaan manusia. Sebab, infeksi virus jinak tertentu, dapat membantu menangkal beberapa patogen di antara manusia.

Sebut saja Virus GB C, virus manusia kelahiran-darah yang umumnya merupakan kerabat jauh dari virus West Nile yang non-patogenik dan demam berdarah, dikaitkan dengan keterlambatan pengembangan menjadi AIDS pada orang HIV-positif. Para ilmuwan juga menemukan bahwa virus GB C, bisa membuat orang yang terinfeksi Ebola lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal.

Demikian juga herpes, setidaknya bisa membuat tikus kurang rentan terhadap infeksi bakteri tertentu, termasuk penyakit pes dan listeria (sejenis keracunan makanan yang umum terjadi).

“Kita membutuhkan virus untuk serangkaian penelitian dan upaya pengembangan teknologi yang akan membawa kami ke generasi terapi berikutnya,” ungkap Goldberg.

Dengan hilangnya virus, para peneliti percaya bahwa itu akan berdampak pada potensi evolusi untuk semua kehidupan di planet ini. Termasuk pada Homo sapiens sendiri. Dengan kata lain, hilangnya virus akan berdampak pada potensi evolusi untuk semua kehidupan di planet ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement