Selasa 23 Jun 2020 10:24 WIB

Pola Komunikasi di Masa Pandemi Covid-19

Pola komunikasi memiliki pengaruh kuat dalam membantu masyarakat

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi dengan Universitas Lambung Mangkurat dan The University of Newcastle, Australia menggelar webinar dengan tema Hows our Life Facing New Normal from Multi Perspectives.
Foto: wikipedia
Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi dengan Universitas Lambung Mangkurat dan The University of Newcastle, Australia menggelar webinar dengan tema Hows our Life Facing New Normal from Multi Perspectives.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pola komunikasi memiliki pengaruh kuat dalam membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, hal ini dapat menjadi cara tepat menyebarkan kebaikan di masyarakat.

"Dan membantu pemerintah mengatasi pandemi bersama," ujar Pakar Komunikasi dan Manajemen Krisis, Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Maulina Pia Wulandari saat dikonfirmasi Republika, Senin (22/6).

Menurut Dosen Senior Komunikasi UB ini, pandemi Covid-19 telah menimbulkan rasa kemanusiaan, empati, dan rasa kebersamaan yang sangat tinggi di masyarakat. Timbul rasa ingin saling membantu orang lain yang terkena dampak pandemi.

Di sisi lain, Pia mengingatkan, manusia harus mampu menemukan cara dalam menghadapi kehidupan normal. Mereka harus sepenuhnya menerima situasi, baik dengan melanjutkan maupun meningkatkan rutinitas normalitas baru. Terpenting, harus tetap terhubung dengan teman dan keluarga dan masyarakat sekitar.

"Serta mencari sisi positif dari situasi ini untuk menjaga agar pikiran kita tetap sehat dan positif ungkapnya," kata Pia.

Hal serupa juga diungkapkan Pakar Kesehatan Masyarakat sekaligus Ahli dalam Ilmu Penyebaran Penyakit dari The New University of Newcastle Australia, Craig Dalton. Craig mengungkapkan sejumlah sikap yang mampu menjadi kekuatan baru untuk bertahan. Antara lain, kepedulian satu sama lain dan saling membantu tanpa melihat status sosial.

Menurut Craig, keterlibatan komunitas menjadi sangat penting untuk membuat semua orang bertahan di pandemi Covid-19. Ditambah lagi dengan adanya kemajuan bidang teknologi yang memudahkan keterlibatan masyarakat. Dengan demikian, aktivitas di masyarakat menjadi lebih efektif saat ini.

Sementara itu, Emeritus Professor dari The University of Newcastle Australia, Tim Roberts menjelaskan, hal yang perlu dilakukan dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan, tangguh, dan harmonis. Target tersebut dapat dimulai dari memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan dan alam.

"Karena  apa  yang tersedia di atas meja makan kita itu semua berasal dari alam," ucap Tim.

Sebelumnya, ketiga pembicara tersebut menjadi narasumber di acara webinar yang diselenggarakan UB berkolaborasi dengan Universitas Lambung Mangkurat dan The University of Newcastle, Australia. Kegiatan tersebut bertemakan Hows our Life Facing New Normal from Multi Perspectives.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement