Selasa 23 Jun 2020 15:51 WIB

UMP akan Dirikan Program Doktoral Bidang Kependidikan

Seluruh fasilitas dan SDM yang dibutuhkan untuk doktoral Kependidikan UMP sudah siap.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Foto: blogspot.com
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

REPUBLIKA.CO.ID,  PURWOKERTO -- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) saat ini sedang mengajukan izin untuk mendirikan program doktoral bidang kependidikan. Untuk kebutuhan pendirian program tersebut, Rektor UMP Anjar Nugroho menyatakan, seluruh fasilitas dan SDM yang dibutuhkan sudah siap.

''Kita sudah bentuk tim, SDM (untuk penyelenggaraan program doktoral) juga sudah kita siapkan. Sekarang sedang berproses di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, insya Allah dalam waktu dekat bisa terealisasikan,'' kata dia, Selasa (23/6).

Baca Juga

Dia menyebutkan, pihaknya menilai perlu segara ada program doktoral bidang kependidikan mengingat kebutuhan masyarakat sudah sangat tinggi. ''Dengan kualitas SDM prodi kependidikan di UMP yang sudah sangat memadai, saya kira tidak akan ada kendala berarti jika UMP mendirikan program doktoral,'' ucap dia.

Sejauh ini, UMP baru menyelenggarakan kegiatan pendidikan hingga jenjang magister (S2). Program Pascasarjana yang dikelola UMP saat ini, terdiri dari program magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Magister Manajemen, Pendidikan IPS, Pendidikan Dasar, Farmasi, dan Pendidikan Agama Islam.

Dalam kesempatan bertemu dengan Bupati Achmad Husein, Senin (13/6) pagi, Rektor juga menjelaskan saat ini ada sekitar 1.000 program beasiswa yang diberikan pada para mahasiswanya. Di luar program beasiswa tersebut, UMP juga telah menyiapkan sejumlah solusi bagi mahasiswa baru yang ingin kuliah di UMP, namun mengalami keterbatasan biaya pendidikan.

''Di UMP ada delapan program beasiswa yang diberikan pada para mahasiswa. Tentu ada kualifikasi tertentu untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Kebanyakan yang menerima beasiswa merupakan mahasiswa berprestasi, namun berasal dari keluarga tidak mampu,'' katanya.

Terkait penerimaan mahasiswa baru, Rektor menjelaskan, proses penerimaan mahasiswa baru UMP, saat ini sudah tengah memasuki gelombang dua. Proses penerimaan mahasiswa baru gelombang tiga, akan berlangsung mulai Juli hingga Agustus 2020.

''Dari hasil pemantauan, kondisi wabah Covid 19 tidak sampai mempengaruhi jumlah lulusan SMA yang mendaftar sebagai mahasiswa UMP. Bahkan cenderung ada peningkatan jumlah pendaftar dibanding tahun lalu,'' jelasnya.

Anjar menyebutkan, pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2020 ini, UMP akan menerima sekitar 4.000 mahasiswa baru. Mereka tersebar di 45 program studi baik yang ada di UMP.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement