Rabu 08 Jul 2020 21:27 WIB

Astronom Berlomba-lomba Temukan Planet 9

Pengamatan untuk mencari planet 9 terhambat karena pandemi dan alat.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Planet X, diklaim sebagai planet kesembilan (ilustrasi)
Foto: Japantimes
Planet X, diklaim sebagai planet kesembilan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tim ilmuwan berlomba-lomba menjadi yang pertama menemukan planet 9 atau planet X. Hipotesa para ilmuwan menyebut planet X seharusnya berukuran besar dan mungkin bersembunyi di luar jangkauan tata surya kita. Saat ini, Tata Surya kita dikenal memiliki 8 planet utama dan 5 planet kerdil.

Dilansir di Axios, Rabu (8/7), Tim ilmuwan berlomba untuk menemukan planet ini menggunakan teleskop canggih. Namun, ilmuwan kehilangan waktu pengamatan selama berbulan-bulan karena pandemi Covid-19.

Baca Juga

Para pengamat berharap untuk mulai mengobservasi lagi. Mereka ingin segera berlomba menjadi yang pertama untuk menemukan planet itu.

"Ini adalah kompetisi persahabatan. Maksud saya, ini sebuah perlombaan. Ini adalah sesuatu yang ingin Anda temukan. Ini adalah hal yang sangat menakjubkan," ujar astronom Scott  Sheppard.

Observatorium Rubin yang berbasis di darat diharapkan untuk melakukan pengamatan sains pertama pada tahun depan dan mencapai operasi penuh pada tahun 2022. Observatorium ini diharapkan dapat dengan cepat mengetahui apakah Planet X ada di sana berkat kepekaannya terhadap objek di tata surya yang jauh.

"Skala waktu untuk kami atau orang lain benar-benar menemukannya sudah ditutup karena begitu LSST [the Rubin Observatory] online, itu akan menjadi pertunjukkan baru, mungkin satu-satunya permainan, di kota," kata astronom Konstantin Batygin, salah satu dari astronom pertama yang mengusulkan keberadaan Planet X.

Keberadaan Planet X dapat membantu menjelaskan beberapa orbit aneh yang terlihat di antara benda-benda di Sabuk Kuiper, jauh melewati Pluto.

Para ilmuwan yang berpikir bahwa Planet X ada di luar sana. Ilmuwan memperkirakan planet itu sekitar 5 hingga 10 kali massa Bumi. Planet ini diperkirakan mengorbit Matahari setiap 10 ribu hingga 20 ribu tahun Bumi.

Meskipun diperkirakan relatif besar, planet ini akan sangat sulit dilihat karena ekstremnya jarak dari Bumi. Kemungkinan Planet X ditingkatkan pada tahun 2015 ketika para peneliti menghasilkan model-model baru dan simulasi yang menunjukkan bahwa planet X mungkin ada di luar sana.

Semua orang ingin menjadi yang pertama menemukan bukti positif dari planet baru menggunakan teknik dan parameter teleskop mereka sendiri. Tetapi cara terbaik untuk benar-benar menemukan dunia tersebut adalah melalui kolaborasi, fakta yang diburu para ilmuwan untuk mengetahui planet itu dengan sangat baik.

"Ada pemahaman atau setidaknya saya harap, ada pemahaman bahwa secara kolektif kita akan sampai di sana lebih cepat jika kita semua melakukan pekerjaan," kata Batygin.

Akan tetapi ini bukan hal yang pasti bahwa Planet X ada di sana. Penelitian teoritis telah meningkat yang dapat menjelaskan orbit aneh di tepi tata surya tanpa perlu planet ekstra besar yang mengorbit jauh dari Matahari.

Data baru menunjukkan sampel pengamatan yang digunakan untuk mengklaim Planet X mungkin ada di luar sana sebenarnya bias sebagian karena sejumlah kecil objek dalam jangkauan jauh dari tata surya yang terdeteksi sejauh ini.

"Saya akan senang jika Planet Sembilan ada. Itu akan sangat keren. Tapi kurasa buktinya tidak ada." kata Fisikawan Samantha Lawler.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement