Senin 13 Jul 2020 14:06 WIB

Tren Masker Modis dan Fungsional yang Dapat Persetujuan Ahli

Masker pun mendapat sentuhan mode, apa kata ahli medis?

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Kalung untuk masker dijual di Etsy.
Foto: Etsy
Kalung untuk masker dijual di Etsy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wajib dikenakan selama saat beraktivitas di luar rumah, masker pun mendapatkan sentuhan mode. Ada beragam kreasi yang dianggap lebih memudahkan dan juga modis.

Dari influencer hingga desainer perhiasan, semua berlomba menciptakan masker dengan keunikan tersendiri, seperti dengan penambahan rantai, hiasan, pengait, dan bahkan sentuhan pribadi dengan cetakan gambar pada masker kain. Penambahan aksesori atau desain pada masker dimaksudkan untuk membuat masker menjadi lebih gaya maupun fungsional.

Baca Juga

Rocio Biosca, salah satu pemilik toko di Etsy dengan penjualan rantai masker sebagai produk terlarisnya saat ini mengatakan, masker tidak hanya sebagai pelindung, tetapi juga identitas diri. Rantai masker diciptakan agar lebih memudahkan orang menyimpan masker.

"Aku mulai membuat rantai setelah menyadari bahwa orang tidak tahu di mana harus meletakkan masker ketika mereka melepasnya untuk makan atau minum, untuk bernapas di tempat terbuka, ketika masuk ke dalam mobil mereka, dan sebagainya," kata Rocio Biosca kepada laman Today, dikutip Senin (13/7).

Biosca melihat, orang biasanya membiarkan tali masker wajahnya tetap menggantung di telinga saat makan atau minum. Sering kali, itu terasa sangat tidak nyaman.

Sementara itu, jika diletakkan di atas meja atau pada permukaan apa pun, itu juga rentan terkontaminasi. Inovasi kalung masker seperti yang dibuat Biosca dapat membuat pengguna lebih nyaman.

Para ahli pun tidak mempermasalahkan berbagai "tren mode" masker, selama itu tetap sesuai protokol kesehatan. Kreativitas akan mendorong orang untuk memakai masker dalam jangka waktu yang lebih lama dan membantu mencegah penyebaran infeksi.

"Saya mendukung aksesori apa pun yang membuat masker lebih nyaman atau menarik untuk dikenakan," Daniel Morgan MD, seorang profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat dan penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, AS.

Namun, Morgan mengingatkan bahwa rantai atau aksesori apa pun yang digunakan, tidak boleh memodifikasi atau mengubah fungsi masker. Jadi, rantai ringan dan lapisan dekoratif boleh saja digunakan sebagai aksesori.

"Untuk mendapat manfaat apa pun, masker membutuhkan bahan untuk dijadikan filter, seperti kain yang benar-benar menutupi hidung dan mulut," jelasnya.

Ruth Bush, seorang ahli bedah vaskular dan dekan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Houston University, juga mendukung tren mode masker. Bush mengatakan, masuk akal untuk berinvestasi dalam aksesori masker wajah.

"Karena kita harus memakainya, mengapa tidak terlihat bagus!" katanya.

Baik itu menambahkan gambar yang menyenangkan atau payet pada masker, pengguna harus tetap memastikan bahwa aksesori bisa dicuci dengan benar. Esensinya, penggunaan masker haruslah tidak melenceng dari tujuan awalnya.

"Jadi pakailah masker untuk menunjukkan rasa hormat kepada tetangga Anda, orang yang Anda cintai, komunitas Anda, dan dunia," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement