Selasa 28 Jul 2020 14:08 WIB

Sekolah di Garut akan Dibuka Bertahap

Sekolah yang akan dibuka lebih yang berada di kecamatan yang masuk ke zona hijau.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi tanda jarak fisik (physical distancing). Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut sedang mempersiapkan pembukaan sekolah tatap muka untuk tingkat SMA dan sederajat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi tanda jarak fisik (physical distancing). Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut sedang mempersiapkan pembukaan sekolah tatap muka untuk tingkat SMA dan sederajat.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut sedang mempersiapkan pembukaan sekolah tatap muka untuk tingkat SMA dan sederajat. Sekolah yang akan dibuka lebih yang berada di kecamatan yang masuk ke zona hijau. 

Kepala KCD Wilayah XI Garut, Asep Sudarsono, mengatakan, pihak KCD sedang mepersiapkan instrumen untuk memeriksa kesiapan sekolah melaksanakan tatap muka, mulai prosedur, izin dari orang tua, dan kesiapan sekolah. Artinya, sekolah yang akan dibuka harus siap melaksanakan protokol kesehatan. 

Baca Juga

"Sarana di sekolah juga harus disiapkan, terutama untuk protokol kesehatan. Selain itu SDM dan kurikulum akan diverifikasi dulu," kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (28/7/).

Ia menyebutkan, di Kabupaten Garut terdapat 27 kecamatan yang masuk ke dalam zona hijau. Sekolah-sekolah yang berada di 27 kecamatan itu menjadi prioritas yang akan dibuka lebih dahulu. 

Namun, sebelum dinyatakan dibuka, sekolah harus memenuhi syarat yang ditetapkan. Pihak KCD juga harus mengonformasi langsung ke sekolah terkait kesiapan penerapan protokol kesehatam. "Soalnya untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata dia.

Asep menyebut, perlu waktu tiga pekan untuk merekap kesiapan sekolah. Terkait kemungkinan pembukaan sekolah, menurut dia, pihakmya masih harus menunggu instruksi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).

"Kami harus koordinasi juga dengan Pemkab. Nanti analisis siswa berasal dari mana untuk pemetaannya," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement