REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah astronom menemukan bintang neutron yang tidak biasa. Tidak biasa karena usia dari benda ruang angkasa itu diyakini adalah 33 tahun dapat dikatakan sangat muda.
Bintang neutron adalah bintang yang dihasilkan dari reruntuhan supernova. Bintang ini kemungkinan lahir setelah supernova yang pertama kali terdeteksi pada 1987 di galaksi satelit Bima Sakti dengan jarak 17.000 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang disebut sebagai SN 1987A. Para astronom tidak yakin apakah bintang neutron selamat dari peristiwa dahsyat itu dan tidak hanya runtuh dengan sendirinya untuk membentuk lubang hitam.
Tetapi, sebuah makalah baru yang diterbitkan minggu lalu di The Astrophysical Journal menunjukkan bahwa SN 1987A mungkin masih bertahan. Karenanya, itu mengartikan bintang neutron masih berusia millenial, yakni tidak lebih dari 33 tahun.
SN 1987A menjadi bintang neutron termuda yang diketahui umat manusia. Hingga saat ini, sisa supernova termuda adalah Cassiopeia A yang berusia 330 tahun, jaraknya sekitar 11.000 tahun cahaya dari Bumi di dalam Bima Sakti.
Menganalisis citra resolusi tinggi dari Atacama Large Millimeter atau Submillimeter Array (ALMA) di Chili, tim astronom dapat melihat lebih dekat apa yang tertinggal setelah SN 1987A. Mereka menemukan semacam gumpalan panas di dalam inti supernova, yang kemungkinan adalah awan gas yang menyelimuti bintang neutron.
Bintang itu akan terlalu kecil untuk dideteksi secara langsung, karena sangat kecil dan padat, dengan massa 1,4 kali Matahari di dalam bola yang lebarnya hanya 15 mil. Mikako Matsuura dari Universitas Cardiff yang membuat penemuan dengan ALMA, mengatakan para peneliti sangat terkejut melihat fenomena ini.
“Pasti ada sesuatu di awan yang memanaskan debu dan membuatnya bersinar. Itu sebabnya kami menyarankan bahwa ada bintang neutron yang bersembunyi di dalam awan debu,” ujar Matsuura dalam sebuah pernyataan, dilansir Futurism, Jumat (7/8).
Penulis utama penelitian, Dany Page yang merupakan, ahli astrofisika di National Autonomous University of Mexico mengatakan terlepas dari kompleksitas tertinggi ledakan supernova dan kondisi ekstrem yang menguasai interior bintang neutron, deteksi gumpalan debu hangat merupakan konfirmasi dari beberapa prediksi. Menurut model komputer, bintang neutron akan dikirim ke luar angkasa dengan kecepatan ratusan kilometer per detik.
Lokasi di mana tim ALMA menemukannya persis seperti yang ditemukan menurut model. Bintang teoretis juga ditemukan sangat terang, sebagian besar berkat suhu yang dihipotesiskan sekitar lima juta derajat celcius.
Butuh waktu hingga keberadaan bintang tersebut dapat dipastikan. Debu dan gas di sekitar supernova perlu mereda lebih jauh agar para astronom dapat mengatakan dengan pasti bahwa bintang yang sangat muda itu benar-benar ada.