Komisi IX Harap Vaksin Covid-19 Dapat Berhasil

Pemerintah diminta mendukung seluruh proses penelitian dan produksi vaksin

Kamis , 13 Aug 2020, 02:10 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR berharap vaksin Covid-19 dapat berhasil dan bisa diproduksi massal untuk mengakhiri pandemi.
Foto: Data Republika
Wakil Ketua Komisi IX DPR berharap vaksin Covid-19 dapat berhasil dan bisa diproduksi massal untuk mengakhiri pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menargetkan produksi massal vaksin Covid-19 pada 2021. Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengaku mendukung langkah tersebut, yang diharapkan dapat mengakhiri pandemi saat ini.

Jika nantinya vaksin ditemukan dan diproduksi massal, ia ingin hal tersebut sudah memenuhi syarat dan lulus uji klinis. Agar nantinya dapat disalurkan ke rumah sakit di seluruh daerah.

Baca Juga

"Baik (rumah sakit) milik pemerintah, BUMN, TNI, Polri, swasta, sehingga (vaksin) benar-benar dirasakan manfaatnya," ujar Melki saat dihubungi, Rabu (12/8).

Tak lupa ia mengapresiasi pihak-pihak yang telah berusaha dalam menemukan vaksin Covid-19. Pemerintah pun dimintanya untuk mendukung seluruh proses penelitian, pengembangan dan produksi vaksin.

"Kementerian dan lembaga untuk bersinergi dengan lembaga riset, universitas, dan TNI/Polri dalam upaya penanganan Covid-19, termasuk dalam riset dan inovasi," ujar Melki.

Dukungan senada juga diungkapkan anggota Komisi IX Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay. Ia ingin semua pihak mendoakan langkah tersebut, agar vaksin tersebut berhasil.

"Kita setuju dengan harapan presiden, bahwa nanti Januari vaksin ini sudah dibagikan ke masyarakat Indonesia," ujar Saleh.

Ia pun mendorong agar nantinya Indonesia juga memprioritaskan vaksin buatan dalam negeri. Sebab, ia menilai sumber daya peneliti di Indonesia tak kalah kompeten dengan peneliti luar negeri.

"Kita berharap vaksin Covid ini juga bisa diproduksi di negara kita dan di ekspor ke negara lain. Itu artinya kalau kita berhasil ada kontribusi Indonesia dalam penanganan Covid-19," ujar Saleh.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pelaksanaan uji coba penyuntikan vaksin pertama terhadap 1.620 relawan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Jokowi berharap, uji klinis tahap tiga vaksin hasil kerja sama antara PT Bio Farma dengan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac ini dapat selesai dalam enam bulan.

Jokowi mengatakan, sebanyak 100 juta vaksin akan diproduksi oleh Bio Farma pada bulan ini dan jumlah produksi akan meningkat hingga 250 juta vaksin pada Desember 2020 nanti.

"Kita harapkan nanti di bulan InsyaAllah di bulan Januari, kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga, kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di Tanah Air,” ujar Jokowi.