Jumat 11 Sep 2020 15:06 WIB

NASA Cari Kontraktor untuk Kumpulkan Tanah di Bulan

Sampel tanah diperlukan sebelum NASA mengirim astronotnya ke Bulan pada 2024.

Rep: Febryan A/ Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mencari pihak swasta yang mau dibayar untuk mengumpulkan tanah dari Bulan. Sampel tanah tersebut diperlukan untuk penelitian sebelum NASA mengirim astronotnya ke permukaan Bulan pada 2024.

Administrator NASA Jim Bridenstine, mengatakan, pihaknya berharap akan ada perusahaan swasta yang mau melakukan pekerjaan itu sebelum 2024.

Baca Juga

"Kami tahu kebijakan yang mendukung tentang pemulihan dan penggunaan sumber daya ruang angkasa penting untuk menciptakan lingkungan investasi yang stabil dan dapat diprediksi untuk inovator ruang komersial dan pengusaha," kata Bridenstine dilansir The Register, Kamis (10/9).

Melibatkan sektor komersial demi menyukseskan misi petualangan luar angkasa AS berikutnya sudah lama dilakukan NASA. Sejauh ini NASA telah berhasil bekerjasama dengan ISS dan SpaceX.

Adapun untuk kerja sama pengumpulan tanah Bulan ini, NASA telah menerbitkan surat edaran. Di dalamnya tercantum ketentuan, misalnya, jumlah tanah antara 50-500 gram dari permukaan bulan dan memberikan citra di mana sampel diambil. 

NASA juga tak membatasi jenis tanah yang dikumpulkan. Bebatuan maupun es sekalipun akan mereka terima. Titik pengambilan juga tak dibatasi.

Pembayarannya dilakukan 3 tahap. Sebanyak 10 persen setelah merampungkan tinjauan konsep, 10 persen setelah peluncuran dan 80 persen setelah misi berhasil.

Sejumlah sektor swasta ternyata cukup tertarik dengan proyek yang dinamakan NASA's Commercial Lunar Payload Program ini. Pendarat Peregrine akan terbang dengan roket Vulcan Centaur ULA pada tahun 2021. Pendarat Blue Moon milik Jeff Bezos juga akan mendarat di permukaan bulan pada tahun 2024.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement